Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, berbicara soal pentingnya menghindari informasi hoax saat memberi arahan dalam Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara, di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Williem Iskandar, Pancing, Deli Serdang, Kamis (19/10/2023).
Wapres Ma'ruf Amin yang hadir bersama istri Wury Ma'ruf Amin, menggarisbawahi perlunya suatu beritaa ataupun informasi yang harus terlebih dahulu dicermati menyeluruh, sebelum dibagikan kepada orang lain.
Sebab suatu informasi hoax bisa menimbulkan kekacauan bagi bangsa dan negara. Ia mengibaratkan hoax itu dengan cerita soal kentut setan, dimana ada kentut setan tingkat RT, kelurahan bahkan hingga tingkat nasional.
Menurut Wapres Ma'ruf Amin, tantangan besar yang dihadapi bangsa saat ini, adalah berkembangnya dampak negatif teknologi dan kemajuan teknologi.
Salah satunya adalah trend yang cukup mencemaskan dan menyiratkan lunturnya nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa.
Wapres mengatakan keterbukaan dan kebebasan berekspresi di ruang publik, termasuk di media sosial, masih sering dicemari dengan hoaks dan ujaran yang dapat memicu perselisihan.
Semestinya tetap disampaikan secara santun, tanpa meninggalkan nilai etika dan budaya. "Jadi kita hati-hati, sekarang banyak hoax. Oleh karena itu harus disaring sebelum disharing. Jadi berita-berita itu hati-hati," ujar Wapres.
"Bukankah dulu itu ada cerita, namanya kentut setan, tau kentut setan?," tanya Wapres.
Cerita kentut setan itu terjadi pada tiga orang santri yang selalu akur dan rukun, kerap satu dari antara mereka menjadi imam dan keduanya lagi menjadi makmum, dan itu terjadi bergantian.
Namun suatu ketika, ketiga santri itu harus berselisih karena pengaruh setan. Sebab setan tidak suka melihat yang rukun. "Jadi kalau ada orang tidak suka rukun, namanya setan, hati-hati," kata Wapres.
Lalu setan mencari cara bagaimana ketiga santri yang rukun itu supaya pecah. "Ketika lagi salat, kentutlah setan. Apa kata si makmum, ini imam kentut. Oleh karena itu besok saya tidak mau lagi jadi makmumnya iman ini," ujar Wapres menceritakan.
"Kata imamnya, ini salah satu makmum saya ini kentut. Saya tidak mau punya makmum yang kentut. Akhirnya tiga orang ini satu sama lain tidak percaya, gara-gara kentut setan. Padahal tidak ada yang kentut, yang kentut setan. Oleh karena itu hati-hati nanti, ada kentut setan sambung Wapres.
Tentang kentut setan, cerita Wapres lebih lanjut, ada yang wilayahnya mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan, hingga provinsi dan tingkat nasional.
"Wah ini yang yang bahaya, kalau yang kentut itu setan tingkat nasional. Ini seluruh Indonesia akan terjadi kekacauan gara-gara kentut setan. Hati-hati dengan kentut setan," imbau Wapres.
Yang dimaksudkan Wapres dengan cerita kentut setan adalah agar masyarakat mewaspadai informasi hoax. "Itu hoax itu. Itu hoax itu sebenarnya kentut setan," ujar Wapres lagi.
Karena itu, Wapres Ma'ruf Amin meminta generasi penerus bangsa Indonesia pantang menyerah dengan tantangan yaitu sanggup memanfaatkan berbagai kemajuan sebagai peluang dan sarana untuk memperkuat ukuwah.
"Jadi semua apa yang kita miliki itu justru sebaliknya, jangan dijadikan alat untuk memecah belah, tapi untuk memperkuat ukuwah persaudaraan," ujar Wapres.
Acara ikrar merajut keberagaman yang digelar oleh Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) bekerjasama dengan Pemprov Sumut, Polda Sumut dan Pangdam I/BB itu, bertemakan "Merajut Keberagaman dengan Falsafah Pancasila dan Spirit Dalihan Natolu untuk Nusantara" itu, dihadiri ribuan masyarakat lintas agama, suku dan budaya di Sumut.
Wapres Ma'ruf Amin hadir di sana didampingi Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan dan Forkopimda Sumut.
Hadir juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan, Pj Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin, tokoh agama, tokoh adat dan budaya serta pimpinan ormas.