Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora, menyuarakan pentingnya bersama-sama berperan dalam melindungi anak dari potensi kekerasan seksual. Satika kemudian menginisiasi "Gerakan 1.000 Shortpant untuk Gadis Kecil Ku".
Meskipun tampak kecil bagi sebagian orang, Gerakan 1.000 Shortpants untuk Gadis Kecil Ku ini perlu diperjuangkan dan digaungkan hingga ke desa-desa. Gerakan ini memiliki dampak potensi besar bagi generasi penerus kita untuk terhindar dari bahaya kekerasan seksual.
"Kita tidak tahu kapan dan dimana kejahatan terjadi, kita harus tetap waspada agar iblis jauh dari sekeliling kita. Tak kalah penting, keselamatan gadis kecil dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi mendatang," ucap Satika Simamora pada acara Apresiasi Anak PAUD yang diselenggarakan Himpaudi Kabupaten Tapanuli Utara, beberapa waktu lalu.
Ketika itu, Satika Simamora juga menyoroti keunggulan jiwa seni yang dimiliki oleh suku Batak dan mengingatkan para orang tua untuk menjadi teladan dalam mengekspresikan emosi dan perasaan terhadap anak-anak.
Istri Bupati Taput Nikson Nababan itu berpandangan, keunggulan jiwa seni suku Batak, dapat dijadikan contoh bagi anak-anak. Dengan menunjukkan cara mengekspresikan emosi dan perasaan kita agar tidak memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang anak.
"Kalau orang tua ingin mengekspresikan emosi atau perasaan, lakukan lah dengan komunikasi terbuka dan kendalikan diri agar tidak meledak-ledak dihadapan anak," pesan Satika Simamora.
Masih pada acara yang sama, ada Acara Apresiasi Anak PAUD tersebut, terlihat momen penuh kebahagian ketika Satika Simamora menghabiskan waktu dengan para anak PAUD. Bunda PAUD Taput itu mendekati mereka, mendengarkan cerita-cerita mereka dan memberikan dukungan.
Salah satu momen yang mengharukan adalah ketika seorang gadis cilik bernama Intan Hutauruk tampil memukau dalam perlombaan. Namun, cerita di balik penampilan Intan, ada hal yang sangat menyentuh hati. Intan, ternyata telah ditinggal pergi untuk selamanya oleh sang ayah.
Kepada ibunda Intan, Satika Simamora memberikan pesan penting sebagai orang tua tunggal (single parent) tentang pentingnya memberikan bimbingan positif kepada anak tanpa menyalahkan orang lain, dengan tujuan untuk mencegah anak dari menjadi pembenci dan trauma.
Akan apa yang dialami Intan Hutauruk, menggarisbawahi pentingnya peran sosial dan dukungan yang diberikan. Bunda PAUD Satika Simamora memperlihatkan perhatian dan kepeduliannya terhadap anak-anak PAUD dan keluarga mereka. Satika kemudian membagikan 'shortpants' kepada anak-anak PAUD putri sambil memberikan edukasi.
Selain pembagian shortpants khusus bagi anak PAUD putri, Satika Simamora juga membagikan makanan tambahan, kaos kaki dan bingkisan kepada seluruh peserta.
Even Apresiasi Anak PAUD yang diselenggarakan Himpaudi Taput tersebut lalu dirangkai dengan pengumuman pemenang lomba yang digelar waktu itu.
Untuk lomba senam 3S, Juara 1 diraih oleh PAUD dari Kecamatan Siatas Barita. Jara 2 hingga harapan 3 diraih oleh rombongan PAUD dari Kecamatan Sipoholon, Purbatua, Sipahutar, Pangaribuan dan Tarutung.
Untuk lomba mewarnai, juara lomba dari peringkat pertama hingga harapan ketiga diraih oleh Genisha Fayola Siburian, Ruben, Geltry Harianja, Atira, Robert dan Letisia.
Sedangkan lomba melukis, juara diraih oleh Paul Manalu, Dikita Rebekka, Kenzi, Ezechyas Ompusunggu, Tristan dan Elsa Yoan.