Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily. com-Padangsidimpuan. Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah RSUD) Padangsidimpuan, Tetty Rumondang Harahap (TRH) ditemukan tewas mengenaskan di Perumahan Muka Kuning Indah (Genta) 1, Blok AD, Nomor 04, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (4/11/2023). Pelakunya diduga suami kedua korban yang sudah diamankan polisi.
Satu minggu setelah kejadian itu, Polresta Barelang akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan itu. Pelaku bernama Ahmad Yuda, suami kedua korban, dan kepada petugas ia mengakui perbuatannya.
Kepada polisi, pelaku mengungkapkan bahwa ia awalnya memukul korban dengan kayu di bagian kepala dan badan 11 kali. Lalu korban di bakar.
Pelaku ditangkap di Pekanbaru, Riau, ketika sedang makan malam, Sabtu (11/11/2023). Kini pelaku sudah tiba di Batam dan menjalani pemeriksaan awal.
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono membenarkan penangkapan tersebut dan telah menggali keterangan awal dari pelaku. “Nanti diekspose,” katanya kepada media, Minggu (12/11/2023).
Dikutip dari detik.com, sebelumnya pada Sabtu (11/11/2023), Kapolsek Batu Aji, AKP Benny Syahrizal, mengungkapkan korban tewas dibakar.
"Korban diduga dibunuh terlebih dahulu sebelum dibakar oleh pelaku." tambahnya.
AKP Benny Syahrizal menyebut, penemuan jenazah itu bermula dari kecurigaan warga sekitar kemudian dilaporkan ke kepolisian. Korban diketahui tak keluar rumah selama beberapa hari. Korban terakhir terlihat beraktivitas di luar rumah pada Jumat (3/11/2023).
"Korban ditemukan tewas pada Sabtu (4/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB oleh kepolisian. Saat ditemukan jenazah korban dalam kondisi 90 persen hangus terbakar di atas dipan tempat tidur," ujarnya.
Selain itu, kepala korban diketahui dibungkus menggunakan kantong plastik berwarna hitam serta terdapat lumuran darah. Polisi juga mendapati sebuah handphone yang diduga milik korban yang hangus terbakar di atas bantal di dekat tubuh korban.
"Dalam kamar tidur tempat ditemukan korban juga ditemukan 7 buah tabung gas LPG berukuran 3 kg. Ditemukan juga 8 botol yang sudah hangus terbakar mengelilingi tubuh korban, cairan bahan bakar tersebut diduga merupakan pertalite," ujarnya.
Kronologi
Nataldo Simanjuntak atau tetangga korban di Perumahan Muka Kuning Indah menyebut melihat terakhir kalinya korban beraktivitas di luar rumah pada Kamis (2/11/2023).
"Saya lihat sebentar ibu TRH tanggal 2 November 2023 sebelum dia meninggal. Setelah itu tak melihat ibu itu lagi, " katanya.
Nataldo mengatakan, korban diketahui berprofesi sebagai PNS. Ia tinggal di rumah yang jadi tempat pernemuan korban bersama suami keduanya itu.
"Kalau informasinya ibu itu PNS di Padangsidimpuan. Dia pernah cerita sama adik saya. Mereka baru tinggal di sini Bulan Februari 2023 lalu," sebutnya
Arif, Ketua RT02 RW 04, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Batam membenarkan bahwa korban Tetty Rumondang Harahap diketahui merupakan PNS. Hal tersebut berdasarkan data yang dilaporkan suami korban.
"Jadi saya tahu dari pemilik lama, rumah itu sudah berpindah tangan pada Februari. Belum ada melaporkan. Pas Saya ketemu suaminya pada Maret 2023 saya tegur dia di rumahnya karena belum lapor. Dia kasih tahu dia tinggal dengan istrinya. Di sana saya tahu istrinya PNS di Sumatera Utara itu dari data yang dikirim suaminya," katanya.
"Pengakuannya rumah itu hanya rumah singgah. Suaminya namanya Ahmad Yudha berprofesi sebagai kontraktor punya usaha di Medan, Batam dan Tanjungpinang. Jadi sesekali singgah,"katanya.
Arif menyebut awalnya dirinya belum mengetahui jelas profesi korban, namun saat korban ditemukan meninggal baru dirinya mengetahui bahwa korban merupakan mantan direktur RSUD Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara.
Jenazah Tetty Rumondang Harahap itu pertama kali ditemukan pada Sabtu (4/11) dini hari. Ketua RT yang mendapatkan laporan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke bhabinkamtibmas.
"Saat itu dihubungi warga. Lalu kami dobrak masuk karena ada hawa bekas terbakar semuanya saya suruh keluar dan kontak Babinkamtibmas datang ke Lokasi," Cetusnya
Arif menyebut usai polisi datang ke lokasi diketahui korban dalam kondisi terbakar. korban diketahui terbakar di kamar belakang.
"Pas kami check bersama polisi ternyata TRH sudah dalam kondisi terbakar dan meninggal dunia. Ada botol bensin, tabung gas dan barang bekas terbakar," ujarnya.
Saat tengah melihat jenazah korban, suami korban menelepon lewat orang kepercayaannya. RT tersebut mengaku suami korban sempat meminta tolong melihat kondisi istrinya.
"Jadi suaminya sempat teleponan video call lewat supir atau orang kepercayaannya. Kemudian meminta tolong karena dia di luar kota," ujarnya.
Jenazah korban Tetty Rumondang Harahap diketahui telah dibawa oleh anaknya untuk dimakamkan di Bogor, Jawa Barat. Hal itu diketahui dari keterangan anak korban.
"Sudah dikebumikan di Bogor, anaknya yang ngabarin," Katanya.
Dari pantauan, Minggu (12/11/2023), kondisi terkini di rumah tinggal Tetty Rumondang Harahap di Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara, tempat korban dulu ditinggal bersama suaminya yang pertama tidak ada hal yang berubah setelah kejadian mengenaskan itu.
Rumah besar bertembok tinggi satu area lingkup Sekolah Kesehatan Matorkis yang diduga dikelola anak kedua korban tewas itu juga terlihat biasa-biasa saja. Dan karena Minggu mungkin tertutup.
Sejumlah tetangga di Lingkungan 2, Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara ini tidak diperoleh keterangan terkait kematian TRH.
Kepala Lingkungan 2 Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Mara Tua Tanjung mengakui bahwa pada saat hari kematian Tetty Rumondang Harahap ini tante korban datang dari Si Masom, Kabupaten Tapanuli Selatan memohon warga melakukan salat ghaib bahwa korban telah meninggal dunia dan dikebumikan di Bogor, Jawa Barat.
"Kita tidak tahu banyak terkait kematian RTH, yang kita tahu mereka ke Batam dan meninggal di sana, " Kata Mara Tua Tanjung.
Dan yang mengelola Sekolah Kesehatan yang ada di Sihitang disebutkan bisa jadi anak kedua dari tiga bersaudara anak almarhumah bersama suami pertamanya. Terkait perceraian dengan suami pertama korban diperkirakan baru berkisar tiga tahun ini.
Sementara informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya jabatan terakhir Tetty Rumondang Harahap di Kota Padangsidimpuan staf biasa di Puskesmas setelah tidak lagi menjabat Direktur RSUD Padangsidimpuan.