Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden Joko Widodo (Jokowi ) menghadiri silaturahmi dengan 4.000-an ibu-ibu yang menjadi nasabah PNM Mekaar di Lapangan Limapuluh, Kabupaten Batubara, Rabu (7/2/2024). Dihadapan mereka, Kepala Negara memberikan motivasi dengan menceritakan kisah dirinya menjadi pengusaha sukses.
Sebelum terjun kedunia politik, Jokowi merupakan seorang pengusaha mebel. Dirinya terjun sebagai pengusaha mebel pada tahun 1988.
"Saya ingat waktu mengawali usaha pada tahun 1988. Saya itu hanya berjualan di Kota Solo. Kemudian di tahun kedua, saya sudah bisa berjualan ke Jakarta dan sekitarnya. Tahun ketiga, saya sudah bisa ekspor," ujarnya.
Jokowi mengatakan, salah satu hal yang bisa menyebabkan dirinya bisa menjadi eksportir hanya dalam waktu tiga tahun adalah kerja keras dan disiplin.
"Kalau teman-teman saya kerja dari jam 08.00 WIB sampai jam 4 (sore), saya bekerja dari subuh sampai tengah malam. Itu yang namanya kerja keras. Subuh sampai tengah malam," jelasnya.
Selain kerja keras, ujarnya, kunci keberhasilan lainnya adalah disiplin yang sangat penting karena membentuk karakter kewirausahaan.
Jokowi mencontohkan kedisiplinan tersebut dengan mengatakan bahwa jika seorang menetapkan hari Senin untuk mencicil pinjaman, maka target tersebut harus dipenuhi.
"Sabtu harus kumpul uang untuk cicil, maka Sabtu juga harus bayar. Itu yang namanya disiplin. Penting. Karena hal ini membentuk dari usaha mikro, usaha kecil," tuturnya.
Sehingga ketika nantinya ibu-ibu yang saat ini menjadi nasabah PNM Mekaar naik ke level berikutnya dan masuk menjadi nasabah perbankan, maka sikap disiplin tersebut tetap terjaga dengan mencicil sesuai tanggal yang ditetapkan.
Kedatangan Jokowi dalam silaturahmi itu didampingi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Ketua Komisi I DPR-RI, Meutya Viada Hafid, Direktur Utama PMN, Arief Mulyadi; Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, Pj Bupati Batubara, Nizhamul.
Jokowi mengatakan, sikap disiplin itu yang membuat kredit macet PNM Mekaar sangat rendah, hanya 0,5%.
Rendahnya kredit macet itu juga menunjukkan jika ibu-ibu nasabah PNM Mekaar memiliki sikap disiplin dalam membayar cicilan dengan tepat waktu.
Jokowi juga menekankan pentingnya kehadiran PNM Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dirinya ingat saat PNM Mekaar pertama kali berdiri pada tahun 2015.
Setahun berikutnya, yakni tahun 2016, nasabah PNM Mekaar baru sekitar 400.000 nasabah di seluruh Indonesia dengan pembiayaan yang disalurkan sekitar Rp 800 miliar.
"Sekarang nasabah PNM Mekaar sudah mencapai 15,2 juta nasabah. Artinya produk ini sangat diperlukan masyarakat dalam meningkatkan ekonomi keluarga, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membentuk karakter yang baik," jelasnya.
Jokowi juga memuji PNM Mekaar yang telah menyalurkan pembiayaan atau kredit produktif dengan nilai mencapai Rp 244 triliun. Khusus di Sumatra Utara, pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp 17,5 triliun yang ditujukan kepada 1,1 juta ibu-ibu nasabah PNM Mekaar.
Sebelumnya, Direktur Utama PMN, Arief Mulyadi mengatakan, ribuan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar yang hadir dalam acara silaturahmi tersebut berasal dari tiga daerah, yakni Kabupaten Batubara, Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Arief Mulyadi juga mengatakan, total ibu-ibu yang menjadi nasabah PNM Mekaar di tiga daerah tersebut mencapai 106.851 nasabah yang tergabung dalam 5.428 kelompok. Adapun pembiayaan PNM Mekaar yang telah disalurkan kepada nasabah di tiga daerah itu sebesar Rp 1,81 triliun.
"Saat ini kami bersama-sama dalam Holding Ultra Mikro, bersama BRI dan Pegadaian, sudah 13,7 juta nasabah PNM Mekaar memiliki tabungan Simpedes UMi," jelasnya.