Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ketua Kadin Sumatra Utara (Sumut), Firsal Ferial Mutyara, mengaku prihatin dengan kondisi pengusaha properti di Sumut. Hal itu disampaikannya dalam Business Gathering berkerjasama dengan Bank BTN, di Hotel JW Marriot, Rabu (21/2/2024).
Dia mengkilasbalik sepanjang 2023 produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut mencapai angka Rp 1.050 triliun yang didominan ditopang sektor konsumsi. "Sektor konsumsi itu tentu berkait dengan bisnis properti karena merupakan usaha paling dasar serta dibutuhkan masyarakat dan rumah tangga," katanya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor BTN Regional IV Wilayah Sumut, M. Amin Soleh; Manager Cabang KC Medan, Abdul Aziz; Manager Cabang KC Pematang Siantar, Yudhistiro Eko Sejati; Kepala Divisi Keuangan Institusional skala besar, Erwinta Siswandi, dan Kepala Divisi Keuangan Intitusional skala menengah, Denny Kriswana.
Sementara dari Kadin Sumut hadir mewakili Dewan Pertimbangan, Muhammad Dahli dan M. Daniel Sultan. Hadir juga WKU Koordinator Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri, Irfan Anwar; WKU Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi, Isfan F Fachruddin, para wakil ketua umum diantaranya Lismardi Hendra, Oky Irawan, Chyang, Geeta, Hendra Arbie dan Nuraini. Kemudian Kepala Badan Kadin Sumut, Mora Nasution dan Wiko Lovino Siregar.
Anggota Luar Biasa (ALB) juga hadir diantaranya Ketua GAPKI Sumut, Timbas Prasad Ginting; Ketua DPD REI Sumut, Andi Atmoko Panggabean; Gapeksindo Sumut, Erikson L. Tobing; Ketua DPD AKLI Sumut, Supin Soe dan Japnas Sumut yang diwakili Dedi Purnomo.
Firsal mengatakan, bisnis properti ini harus didukung. "Kami juga sudah menginisiasi agar disupport BTN dan juga beberapa institusi lain yang berperan dalam mewujudkan sebagian program kerja Kadin Sumut. Khusus properti ini sekali lagi saya tegaskan kami tidak lagi menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.
Dia menambahkan, kemampuan pengusaha sektor properti di Sumut tak sebesar dari luar daerah karena untuk membuat satu kawasan saja belum mampu membebaskan tanah ratusan hektar sekaligus pembiayaannya.
Untuk mengatasi ini, kata Firsal, kerja sama dengan institusi lain termasuk nanti dengan BPJS dan PTPN diharapkan secara perlahan akan memulihkan peran pengusaha properti di Sumut sebagai tuan rumah. "Kita harus pahami bahwa properti ini mencakup semua lini bisnis," jelasnya.
Firsal mengatakan, outlook ekonomi perbankan 2024 sangat positif. Lima tahun ke depan akan tumbuh antara 5-6%. "Kesempatan buat kita untuk tumbuh lebih tinggi walaupun ada pergeseran dari sisi industri. Karena saat ini kita tidak lagi mengandalkan komoditas sebagai faktor pendorong utama. Tapi sudah masuk pada turunan produk mineral. Artinya, turunan produk mineral yang lebih tinggi itu transaksinya sudah lebih tinggi dibanding komoditas. Dengan demikian investasi juga tumbuh. Berarti jika mineral yang menjadi primadona beserta produk turunannya maka hilirisasi sudah berjalan. Dalam hilirasasi itu membutuhkan tenaga kerja ribuan orang," katanya.
Maka dari itu, para pekerja butuh rumah yang terjangkau yang bisa disupport asosiasi dibawah Kadin Sumut. "Kita ingin mimpi kita terwujud bagi tenaga kerja yang membutuhkan rumah. Jika pekerja tak memiliki rumah akan jadi bencana buat keturunan mereka kelak. Sekarang mereka tak mampu beli rumah. Hanya bisa sewa dengan gaji terbatas," jelasnya.
Menurut Firsal, semua sudah berupaya untuk membantu para tenaga kerja tapi untuk upah minimum provinsi tak bisa didorong terlalu tinggi. "Kenaikan UMP yang 3,5% lalu untung saja tidak menimbulkan gejolak. Dari peta ketenagakerjaan ada 2 juta orang di provinsi ini yang saya kira 10% pun belum punya rumah," tuturnya.
Apabila kemudian BTN bisa mensupport asosiasi yang ada di bawah Kadin akan sangat membantu. Dalam arti memberikan masa depan lebih baik agar mereka nyaman dan hidup mereka lebih terjaga. "Kita sangat mengharapkan itu selain untuk mengembalikan posisi para pengusaha properti di daerah ini menjadi tuan rumah di wilayah sendiri," kata Firsal.