Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga-harga komoditas pangan di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara, mengalami lonjakan. Kondisi ini pun memberatkan masyarakat, khususnya kalangan kurang mampu.
Dalam upaya mengatasi lonjakan harga itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Sumut, menggelar pasar murah di 14 kabupaten/kota dan memperkuat koordinasi dengan stakeholder terkait.
"Sesuai arahan Pak Pj Gubernur Sumut, kita terus bergerak menekan harga pangan untuk membantu daya beli masyarakat," ujar Kadis Perindag ESDM Sumut, Mulyadi Simatupang, di Medan, Rabu (28/02/2024).
Adapun pasar murah itu dan berlangsung sejak 1 Februari sampai 7 Maret 2024 di 14 kabupaten/kota se-Sumut, yakni:
Kemudian selain koordinasi bersama Satgas Pangan dan stakeholder terkait, pihaknya juga melaksanakan sidak ke pasar tradisional/modern/ritel/ dan produsen serta distributor besar terkait Bapokting yang ada di Sumut.
"Kami meningkatkan monitoring dan pengawasan terhadap ketersediaan bapok mulai dari tingkat produsen sampai dengan pedagang pasar tradisional secara periodik," ujar Mulyadi Simatupang.
Dijelaskan Mulyadi Simatupang didampingi Sekretaris Yosi Sukmono, lonjakan harga pangan yang terjadi saat ini, terutama disebabkan perubahan iklim yang berimplikasi pada penurunan hasil produksi.
"Kondisi ini terjadi di Indonesia maupun di Sumatera Utara khususnya untuk komoditi beras, gula pasir, cabai merah, dan bawang merah," kata Mulyadi Simatupang.
Misalnya untuk komoditas cabai merah keriting naik 36%, bawang merah naik 8%, dan daging ayam broiler naik 7%. Sementara harga rerata komoditi pada Februari ini seperti beras medium, gula pasir, minyak curah dan Minyakita pun ikut mengalami kenaikan jika dibandingkan periode Januari lalu.
"Harga rerata beras medium naik sebesar 1,7 persen, gula pasir naik sebesar 1,5 persen, minyak curah naik 4 persen dan Minyakita naik 2 persen," ungkap Mulyadi.
Berdasarkan data mereka di periode Februari 2024 ini, untuk beras medium harganya Rp 13.988 dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 11.500: Telur ayam ras Rp 28.711 dengan HET Rp 27.000, cabai merah keriting Rp 66.257 dengan HET Rp 55.000.
Kemudian migor curah Rp 14.782 dengan HET Rp 14.000: Migor Minyakita Rp14.702 dengan HET Rp 14.000: Gula pasir Rp 17.390 dengan HET Rp 16.000: Daging sapi murni Rp 135.125 dengan HET Rp 140.000: Daging ayam broiler Rp 36.332 dengan HET Rp 37.500: Bawang merah Rp 36.207 dengan HET Rp 41.000.
Mulyadi mengatakan panen raya beras baru akan berlangsung di pertengahan Maret 2024. Sehingga stok saat ini di kilang padi sangat terbatas. Saat ini harga gabah sudah menyentuh Rp 7.800 per kg.
Sehingga praktis stok untuk konsumsi mengandalkan beras impor yang disalurkan Bulog melalui bantuan langsung pangan, bantuan sosial maupun penetrasi langsung ke pasar.
"Lalu harga pupuk dan pakan yang masih tinggi turut andil dalam naiknya beberapa komoditi periode Februari ini," ujar Mulyadi.