Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph Robinette Biden Jr membeberkan rencana kebijakannya jika terpilih kembali pada pemilihan umum (Pemilu) tahun ini.
Mengutip Reuters, Selasa (12/3/2024), Pria yang beken disapa Joe Biden ini mengungkap anggaran tahun pemilu mencapai US$ 7,3 triliun dan berupaya meyakinkan masyarakat bahwa ia lebih baik dari Donald Trump dalam mengelola ekonomi.
Joe Biden juga berencana menaikkan pajak perusahaan besar dan orang-orang berpenghasilan tinggi. Hal ini demi mengurangi defisit dan membiayai program yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah.
Namun kabarnya Kongres AS kemungkinan besar tidak mendukung rencana tersebut. Sebagai informasi, Anggaran untuk tahun fiskal 2025 dimulai pada Oktober tahun ini.
Di dalamnya mencakup kenaikan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya 21% menjadi 28%. Kebijakan Biden juga memaksa mereka yang memiliki kekayaan US$ 100 juta membayar pajak sebesar 25%.
Di sisi lain, pemerintah akan mengembalikan kredit pajak anak bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, mendanai program penitipan anak, menyalurkan US$ 258 miliar untuk membangun rumah, memberikan cuti keluarga berbayar selama 12 minggu bagi pekerja, dan menghabiskan miliaran dolar untuk penegakan hukum.
"Apakah Anda benar-benar berpikir perusahaan kaya dan besar memerlukan keringanan pajak sebesar US$ 2 triliun lagi, karena itulah yang dia (Trump) ingin lakukan," kata Biden dalam sebuah pernyataannya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik Mike Johnson dengan cepat menolak usulan tersebut. Ia mengatakan, hal tersebut cenderung sembrono dan mengabaikan tanggung jawab fiskal pemerintah.(dtf)