Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Puluhan mahasiswa dari Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut, dan ratusan warga Jalan Asoka Pasar 1, Asam Kumbang, Medan Selayang, Kota Medan menggeruduk Kantor Wali Kota Medan, Senin (1/04/2024).
Kedatangan mereka memprotes pembangunan Floodway Sikambing-Belawan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) yang membuat akses di dari dan menuju Jalan tersebut ditutup sehingga mengakibatkan lumpuhnya ekonomi masyarakat yang mayoritas adalah pedagang.
"Sudah sebulan, kami enggak bisa berjualan.Saya hanya tukang es Boba pak.Tolong kami, tolong perhatikan nasib kami,"kata seorang ibu sambil menangis saat menyampaikan orasinya di depan kantor Walikota Medan.
Dia menyebut, bahwa akibat pembangunan floodway dan menutup akses Jalan masuk dan keluar Asoka berdampak terhadap berkurangnya jumlah pembeli.
"Apalagi ini mau hari raya pak.Anak kami juga butuh sekolah.Kemana kami lagi mengadu pak Walikota.Capek kami udah dibola-bola oleh pihak pengerja yakni PT.Runggu Prima Jaya dan BWSS,"keluhnya.
Warga menyampaikan pengerjaan Proyek mulai beroperasi dari November 2023 dan penggalian jalan dimulai Maret 2024.
"Dari awal Februari sudah pasang plang di Ringroad sama satu lagi di Simpang Asam Kumbang. Dia pasang mulai Januari 2024, Jalan Pasar 1 ditutup karena proyek padahal belum ada apa-apa. Kami warga belum dikasih tahu," kata salah satu pemilik usaha di sekitar proyek,"timpal warga lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Badko HMI Sumut, Abdul Rahman menyebut pihak Pemko Medan jangan diam saja melihat pembangunan floodway di Jalan Asoka yang justru meresahkan warga karena mengakibatkan banyak warga yang tidak mendapatkan penghasilan akibat tutupnya Jalan Asoka itu.
Jadi, secara tegas, katanya, Badko HMI Sumut meminta Walikota Medan, Bobby Nasution turut serta dalam menyelesaikan persoalan warga Asoka.
Kemudian, katanya, Bobby Nasution membantu pedagang dan warga agar warga terdampak mendapatkan kompensasi.
"Terutama kepada pelaksana proyek untuk membuat komitmen tertulis untuk mengganti bila ada rumah warga yang terdampak dari aktifitas proyek,"tandasnya.
Pakek Otak Kalian
Sayangnya aksi masyarakat itu tidak ada yang merespon dari kalangan pejabat pemko Medan termasuk Walikota Medan Bobby Nasution.
Kesal, warga pun melempari kantor Walikota dengan telur dan air mineral.
Ada juga warga yang mencoba mendorong dan merangsek masuk kantor Walikota Medan.
Aksi itu justru membuat memanas dan aparat polisi yang disiagakan untuk mengamankan aksi masyarakat itu.
Sempat terjadi saling tolak dan teriakan 'pakek otak ' kalian kemana kalian semua? kami warga kalian?.