Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Seorang pengacara, Ali Leonardi Nakamura SH SE MBA MH mengeluhkan tulisan tangan miliknya dijiplak dan muncul di blog pribadi pengacara/advokat seseorang.
Saat diceknya, tulisan profil personal yang dimuatnya dalam website pribadinya itu muncul di website milik Darmawan Yusuf SH SE MPd MH CTLA Med, juga seorang pengacara.
Di blog Darmawanyusuf.com itu tertulis, "Kami melayani client kami dari segi pemahaman hukum maupun peraturan di Indonesia sekaligus melakukan perlindungan hukum baik dalam bidang bisnis maupun kepentingan hukum lainnya dari client kami".
Seterusnya, "Melalui service dan pendekatan secara personal touch yang memberikan kenyamanan dan kerahasiaan bagi client dengan senantiasa menjalin kehangatan serta membina hubungan baik dengan client, kami mendapatkan reputasi dan kepercayaan dari ratusan perusahaan besar dan kecil baik industri, trading maupun secara person."
Dalam tulisan pribadinya, Darmawan mungkin ingin mengenalkan kepada publik bahwa sosok pribadinya seorang pengacara yang harus bersikap melayani dan menangani perkara. Bahkan dalam tulisannya, Darmawan memperkenalkan dirinya satu dari 50 kantor pengacara/hukum terbaik Tahun 2019.
Tetapi ironisnya, tulisan pribadi Darmawan tersebut sama persis dengan tulisan tangan pengacara Ali yang dimuat dalam website Alileonardi.com yang sudah ada sejak 2009 silam.
"Iya tulisan pribadi Darmawan itu sama persis dengan tulisan pribadi saya di website Alileonardi.com," ujar Ali dalam keterangannya diterima medanbisnisdaily.com, Jumat (5/4/2024).
Sebenarnya, kata Ali yang sudah menangani ribuan perkara itu, dirinya tidak mempersoalkan tulisan tangannya dijiplak orang lain, asalkan menjunjung tinggi etika.
"Kalau mau menjiplak atau meniru ya pakai izinlah. Apalagi dia seorang intelektual," ujar Ali, pemilik website DNAberita.com tersebut.
Menurut Ali, persaingan antar pengacara wajar-wajar saja. Tapi katanya harus beretika termasuk mengadopsi karya orang lain. Lantas apakah persoalan itu akan berlanjut ke proses hukum, Ali bilang tidak sampai seperti itu.
“Tidak lah, kita hanya mengingatkan bahwa seorang intelektual itu harus menjunjung etika dan moral," ujar pengacara keturunan Jepang ini.
Terpisah, Darmawan Yusuf saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, mengaku tidak ada persamaan yang substansi antara konten di website Alileonardi.com dengan website Darmawanyusuf.com.
“Sebab setiap kata dan frase dalam masing-masing website mencerminkan karakter dan tujuan yang berbeda,” bantah Darmawan Yusuf.