Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bank Mandiri berhasil membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.
Hal itu tercermin dari kemampuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I tahun 2024, meningkat 19,1% secara year on year (yoy).
Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh 12,4% pada akhir Maret 2024.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.
"Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia," katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2024).
Fungsi intermediasi impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen dengan pertumbuhan dua digit. Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale berhasil tumbuh 25,2% mencapai Rp 751 triliun dan kredit ritel tumbuh 10,9% yoy menjadi Rp 363 triliun.
Dalam menghadapi dinamika ekonomi yang fluktuatif, Bank Mandiri terus mengedepankan prinsip kehati-hatian. Upaya tersebut berbuah manis, terlihat dari posisi kualitas aset Bank Mandiri yang lebih baik, dibandingkan dengan lima bank besar. Tercatat, rasio NPL Gross bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,02% per Maret 2024, turun 68 bps dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7%.
Di samping itu, Bank Mandiri juga sangat prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, tercermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368%.
Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tercermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah yakni 0,99% per akhir Maret 2024.
Selaras dengan implementasi strategi bisnis yang konsisten disertai dengan optimalisasi channel digital, Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi Rp 12,7 triliun, tumbuh 1,13% secara yoy.
Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut juga didorong oleh serangkaian inovasi dan strategi digital. Salah satunya melalui Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola 846 juta transaksi, meningkat 41,7% dengan jumlah pengguna mencapai 24,4 juta, melesat 40%.
Adapun, nilai transaksinya telah menembus Rp 921 triliun, tumbuh 27,4% secara yoy. Kehadiran Livin’ by Mandiri telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan non bunga perseroan, yang tercermin dari fee based income (FBI) sebesar Rp 557 miliar atau naik 25,5%.
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah mengelola Rp 4.773 triliun transaksi hingga kuartal I 2024. Selain itu, pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, juga meningkat lebih dari 2 kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 200 ribu pengguna per akhir Maret 2024, dimana 93% dari giro dikontribusi oleh pengguna Kopra by Mandiri.
"Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan DPK khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik," imbuh Darmawan.
Optimalisasi digital tersebut berkontribusi pada pertumbuhan DPK konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai 13% dari Rp 1.391 triliun menjadi Rp 1.572 triliun di akhir kuartal I 2024. Pertumbuhan ini didorong tabungan yang naik 10,6% menjadi Rp 607 triliun. Sementara total giro tumbuh 16,4% secara tahunan mencapai Rp 562 triliun.
Selain mencatat performa keuangan yang positif, sebagai agent of development Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional yang mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan dengan penerapan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola atau Environmental, Social and Governance (ESG) Bank Mandiri.
Dari sisi lingkungan hingga akhir kuartal I 2024, total portofolio hijau Bank Mandiri mencapai Rp 130 triliun atau tumbuh 19,3%. Selain itu, Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan berbagai instrumen keuangan berkelanjutan, sebagai contoh pada kuartal I 2024 Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan bangunan berwawasan lingkungan sebesar Rp 6,7 triliun.
Selain itu, total portofolio sosial Bank Mandiri mencapai Rp 134 triliun atau meningkat 9%. Sehingga secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil tumbuh 14% menjadi Rp 264 triliun pada akhir Maret 2024. Jumlah tersebut setara dengan 24% dari total portofolio kredit Bank Mandiri.
Konsistensi ini juga diikuti oleh serangkaian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan fokus kepada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi finansial. Program ini telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 6,2 juta masyarakat di Indonesia.
Sementara dari sisi tata kelola atau Governance, Bank Mandiri telah berhasil mencatat kenaikan skor Corporate Governance & Perception Index (GCPI) menjadi 95,22 dari sebelumnya 95,11 sehingga Bank Mandiri mendapatkan kategori sebagai Top Performer pada CGPI.