Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily com-Jakarta. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi sinyal akan melanjutkan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) US$ 6 per MMBTU ke industri. Kebijakan ini sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Desember 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong menyampaikan sejumlah catatan terkait program ini. Apabila kebijakan serupa akan dilanjutkan tahun berikutnya, ia meminta agar pemerintah mempertimbangkan sisi keekonomian sektor hulu.
"Bagaimanapun hulu adalah supplier, dan kita mau supplier ini nggak cuma sekali tapi berkelanjutan. Dengan demikian, tolong dalam membuat kebijakan HGBT, kalau nggak salah habisnya tahun ini, akan ada lagi kebijakan baru, itu tolong dipertimbangkan keekonomian," katanya di Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
Marjolijn mengatakan, keekonomian di sektor hulu dipantau sangat ketat oleh pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dengan demikian, pemerintah juga sudah paham betul proses yang berjalan di hulu migas dari tahap awalnya.
"Jadi mereka bisa lihat, dengan pengetahuan mereka yang sangat baik terkait cost ini maka tolong lah policy atau kebijakan HGBT mempertimbangkan hal itu," ujarnya.
Apabila hal tersebut bisa terwujud, menurutnya, operasional supplier bisa terus berjalan lancar, keekonomian tidak terganggu, serta di hilir atau konsumen juga akan mendapatkan harga yang baik.
"Bagaimanapun, kebijakan itulah yang seharusnya dibicarakan ke depan sesudah 2024," imbuhnya.
HGBT merupakan program pemerintah untuk memberikan harga gas murah di bawah US$ 6 per MMBTU. Kebijakan ini mencakup tujuh sektor penerima, meliputi pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet.
Kebijakan ini mendatangkan imbas yang cukup signifikan untuk biaya di sektor hulu. Hal ini ditambah lagi dengan adanya kebijakan baru terkait penyelenggaraan carbon capture storage (CCS) di Tanah Air. Oleh karena itu, ia berharap agar bisa menciptakan kebijakan yang mempertimbangkan keseluruhan elemen keekonomian.
"Harus ada kebijakan khusus yang mempertimbangkan hal itu menurut saya," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan bahwa program HGBT akan dilanjutkan. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan daya saing RI.
Arifin menjelaskan, dilanjutkannya program harga gas 'murah' ini dapat membantu mendorong pertumbuhan tujuh kelompok industri penerima manfaat. Adapun ketujuh industri itu mulai dari pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, hingga sarung tangan karet.
"Ini insyaallah sih akan dilanjutkan. Dan kita juga sedang berupaya kan membangun lagi infrastruktur gas ya. Supaya memang bisa dimanfaatkan," kata Arifin, ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).(dtf)