Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pertarungan menjelang Pilkada Medan 2024 diprediksi akan berlangsung sengit.
Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi menyebut akan ada tiga poros yang diprediksi bertarung di Pilkada Medan 2024 yang digelar pada 27 November mendatang.
"Apalagi, bila benar nanti Bobby Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan akan 'naik kelas' dan 'meninggalkan' Medan untuk Pilgubsu 2024," katanya menjawab medanbisnisdaily.com, Minggu (2/6/2024).
Agus menyebutkan, poros pertama adalah Gerindra bersama partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Kubu Gerindra ini, katanya, dikarenakan memenangkan Pilpres 2024, maka Gerindra dipastikan meminta posisi sebagai calon wali kota.
Diprediksi dari kubu Gerindra ini akan memajukan dua nama, yakni Ade Jona Prasetyo yang merupakan mantan Ketua TKD Prabowo - Gibran Sumut dan Anggota DPR-RI terpilih serta Ketua DPC Gerindra Medan, Ihwan Ritonga, caleg terpilih DPRD Sumut.
BACA JUGA: 13 Balon Wali Kota Medan/Wakil Daftar ke PDIP, Ini Nama-namanya
Begitupun, meski akan diusung oleh kekuatan 23 kursi di DPRD Medan, yakni Gerindra ( 6 kursi), Golkar ( 6 kursi), PSI (4 kursi), Demokrat (4 kursi) dan PAN (3 kursi), papar Agus, belum tentu juga kubu Gerindra dan koalisinya ini bisa di atas angin untuk memenangi Pilkada Medan 2024.
Alasannya, katanya, sosok Ade Jona Prasetyo meskipun lolos ke DPR- RI belum tentu mampu mengambil suara pemilih di Medan yang notabene merupakan pemilih rasional yang didasarkan siapa sosok yang akan dipilih.
Lalu, sambungnya, nama Ihwan Ritonga dinilai juga belum memiliki basis massa pemilih yang kuat di Medan, meskipun dia berpengalaman di dunia politik karena telah menjabat dua periode sebagai Wakil Ketua DPRD Medan dan kini terpilih sebagai Anggota DPRD Sumut.
BACA JUGA: Karakter Rahudman Harahap Tepat Pimpin Kota Medan yang Kini Nyaris Amburadul dan Rawan Begal
"Sebab, Ihwan Ritonga belum punya pengalaman menjalankan roda pemerintahan, sehingga akan sulit baginya untuk meyakinkan pemilih yang ada di luar dapil terkait apa yang bakal dilakukannya untuk Kota Medan ke depan," sebutnya.
Poros kedua adalah kubibPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu diprediksi akan menjadi partai yang akan memberikan 'kejutan' mengenai sosok yang bakal diusungnya pada Pilkada Medan.
BACA JUGA: Dipersiapkan Gerindra Maju Pilkada Medan, Ihwan Ritonga: Masih Tunggu Instruksi DPP!
Pada Pilkada ini, ada nama mantan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap yang santer merapat ke PDIP dan nama Akhyar Nasution yang notabene adalah bekas kader partai lambang kepala banteng moncong putih.
Kedua nama itu, katanya, baik Rahudman Harahap dan Akhyar Nasution punya pengalaman menjadi pimpinan di kota ini.
Bicara sosok Rahudman Harahap, katanya, Rahudman dinilai sosok yang memiliki karakter tegas dan jadi sahabat semua orang kala dia menjabat Wali Kota Medan periode 2010-2014.
BACA JUGA: Aulia Rachman Terus Bergerilya, Sambangi PDIP dan PKS, Lamar Rajuddin Sagala sebagai Wakil
"Banyak program kerjanya yang cukup bisa dirasakan masyarakat di masa menjabat dan saya rasa masih banyak kubu di lingkungan Pemko Medan yang bakal memilihnya bila maju di Pilkada Medan," katanya.
Meskipun, lanjutnya, persoalan hukum yang pernah menjerat Rahudman Harahap juga harus menjadi catatan penting yang diprediksi jika nanti dia diusung jadi bakal calon Wali Kota akan menjadi "amunisi" bagi lawan politiknya.
Persolan lain adalah, lanjutnya, Rahudman Harahap bukan kader PDIP, sehingga apakah oleh DPP terutama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri merestuinya yang notabene bukan kader.
BACA JUGA: Pilkada Medan 2024: Akhyar Nasution, Ihwan Ritonga dan Ade Jona Menguat Diusung Demokrat
Sementara soal partai pengusung, katanya, mengingat PDIP selaku pemenang Pemilu 2024 di Medan yang memiliki 9 kursi di DPRD, tidak sulit bagi partai banteng untuk kembali 'berjalan' dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ataupun Hanura, rekan koalisinya di Pilpres 2024.
"Dengan Perindo (1 kursi) dan Hanura (2 kursi) dan PDIP sendiri 9 kursi, maka dengan total 12 kursi sudah pasti PDIP akan jadi poros kedua yang cukup dipertimbangkan di Pilkada Medan kali ini," katanya.
Poros ketiga adalah kubu yang dimotori Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
BACA JUGA: PDIP Berpeluang Calonkan Mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap di Pilkada Medan 2024 Asal....
PKS, kata Agus, diprediksi akan mengusung nama Ustaz Hidayatullah yang saat ini masih menjabat Anggota DPR- RI atau Rajuddin Sagala yang kali ketiga terpilih sebagai anggota DPRD Medan.
Agus menilai, Ustaz Hidayatullah sepertinya akan lebih berpeluang diusung PKS mengingat memiliki basis massa kuat terutama di Medan Utara.
Apalagi, sebutnya, Ustaz Hidayatullah tidak punya 'beban' untuk mundur dari anggota DPR-RI, karena tidak terpilih kembali ke Senayan pada Pemilu 2024, sehingga namanya lebih berpeluang diusung PKS di Pilkada Medan.
BACA JUGA: Tak Ada Parpol Bisa Usung Paslon Sendiri, Koalisi di Pilpres Bisa Lanjut di Pilkada Medan 2024
"Sedangkan Rajuddin Sagala jika diusung maju akan menanggalkan jabatannya dulu sebagai anggota DPRD Medan. Saya rasa jika PKS jadi poros ketiga nama Ustaz Hidayatullah yang paling berpeluang," sebutnya.
Namun, bagi PKS untuk bisa mengusung calon Wali Kota Medan membutuhkan tambahan kursi dari Partai NasDem dan PKB jika mereka bersepakat untuk melanjutkan koalisi perubahan seperti di skala nasional pada Pilpres lalu.
"Sebab, PKS yang kini cuma punya 8 kursi baru bisa mengusung paslon jika ditambah NasDem ( 5 kursi) dan PKB ( 2 kursi) yang totalnya 15 kursi atau 30%. Dan telah cukup syarat untuk mengusung paslon di Pilkada Medan. Itu, nanti tergantung lobi-lobi lah," pungkasnya.