Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Camat Medan Perjuangan mengapresiasi kepedulian sosial keluarga besar Yayasan Sosial Angsapura (Yasora) Medan dengan memberikan bantuan berupa 500 keping seng 8 kaki dan 500 sak semen 40 kilogram kepada warga korban kebakaran di Kelurahan Sei Kera II, Kecamatan Medan Perjuangan.
"Atas nama Pemerintah Kota Medan, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Yasora yang telah menyalurkan bantuannya untuk warga korban kebakaran. Bantuan tersebut secepatnya akan disalurkan kepada warga yang tertimpa musibah," ujar Camat Medan Perjuangan, Pahri Matondang, saat menerima bantuan secara simbolis dari Ketua Umum Yasora Tony Harsono di Posko BPBD Kota Medan di Jalan M Yacob, Kamis (27/7/2017).
Penyerahan bantuan tersebut turut disaksikan Lurah Kelurahan Sei Kera Hilir II Musonnip Rangkuti, 3 petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan M Rizqi, Suryadi dan Tagana, sejumlah pengurus dan anggota Yasora lainnya yaitu Effendi Simin Ketua Bidang Sosial, Franky Wistan Ketua Bidang Organisasi dan Humas, Haryanto Chen Bendahara Umum, Hendry Kabid Sosial BPA, Jandi Salam Wakabid Sosial, Hartono Salim, Phe Lai Kiet dan Tjendana Kusuma Anggota Bidang Sosial.
Lebih lanjut Paris mengatakan bantuan yang diberikan keluarga besar Yasora secepatnya akan disalurkan kepada para warga untuk segera membangun kembali rumah semi permanen hangus dilalap si jago merah yang terjadi, Kamis (20/7/2017) malam. Kebakaran menyebabkan 63 KK dan
181 jiwa kehilangan tempat tinggal. Bantuan berupa bahan-bahan material bangunan tersebut sangat bermanfaat bagi para korban musibah kebakaran untuk segera menata kembali permukiman mereka.
Sementara Ketum Yasora Tony Harsono dan Ketua Bidang Sosial Yasora Effendi Simin dalam kesempatan tersebut menyampaikan keprihatinannya kepada Camat Medan Perjuangan khususnya para korban kebakaran yang terkena musibah. Mereka berharap musibah kebakaran tersebut tidak serta merta membuat para warga merenung nasibnya, karena baru mendapatkan musibah.