Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tunggakan sewa di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Lisa (32), salah satu warga relokasi dari Pasar Ikan, mengakui dirinya juga pernah menunggak pembayaran.
Lisa bercerita, sebelumnya dia rutin melakukan pembayaran. Dulu, bank tempat membayar sewa berada dekat dengan rusun di Klaster A.
"Nunggak juga sih, habis semenjak nggak ada bank di lajang (Klaster A). Tadinya kan ada di situ saya rajin, ini sekarang harus ke Harapan Indah. Saya nggak bisa naik motor," ujar Lisa di Rusun Rawa Bebek, Jl Inspeksi Kanal Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (3/8/2017).
Lisa mengatakan saat ini dirinya mengandalkan mobil bank keliling yang datang untuk melakukan pembayaran. Mobil bank itu datang setiap Sabtu dan Minggu.
"Ini lagi nungguin ini, katanya bank mau datang ke sini. Ini belum datang-datang," katanya.
Di Rusun Rawa Bebek, Klaster B dan C memiliki harga sewa yang bervariasi. Untuk lantai 1 seharga Rp 303.000, lantai 2 Rp 275.000, lantai 3 Rp 250.000, lantai 4 Rp 227.000, dan lantai 5 Rp 206.000.
Lisa saat ini menempati Rusun Rawa Bebek di Klaster B lantai 4, sehingga harus membayar Rp 227.000 per bulan. Lisa mengaku, sebelum terkena gusur di Pasar Ikan, ia memiliki usaha warung dan kontrakan.
"Iya jualan, jualan pulsa, jualan apa ajalah warung kita mah. Dulu juga punya kontrakan. Rumah kan tingkat, adik saya di atas, tapi karena sudah nikah nggak ditempati lagi," tuturnya.
Saat ini, untuk menambah penghasilannya, ia menempati kios yang disiapkan pihak rusun. Dengan menyewa Rp 80 ribu per bulan, Lisa berjualan pulsa, es batu, dan gas.
Namun keuntungan dari hasil berjualannya memang tidak jauh berbeda dari sebelum direlokasi. Hasil berjualannya itu kemudian dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya nggak ngitungin, nggak saya catetin, saya mah nggak kayak orang-orang. Digabung-gabung saja sama duit jajan, yang penting bisa belanja," ucap Lisa.
Sambil membungkus air untuk dijual, Lisa mengungkapkan rasa kasihan terhadap sang suami. Hal ini karena jarak tempat kerja dengan rusun yang jauh. Suaminya pun jarang pulang ke rumah.
"Bapaknya kasihan, biasanya pulang terus setiap hari, sekarang di sini nggak pulang-pulang. Capek kan berangkat subuh pulang malem, subuh berangkat lagi," tutur Lisa.Namun ibu dua anak ini mengaku tidak jadi masalah tinggal di Rusun Rawa Bebek. Terlebih dengan adanya berbagai fasilitas yang disediakan untuk warga yang menempati rusun. (dtc)