Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 tingkat Provinsi Sumatera Utara, digelar di dLapangan Astaka, Jalan Willem Iskandar/ Jalan Pancing, Deli Serdang, Kamis (2/5/2024).
Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin, Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, Kadis Pendidikan Sumut Abdul Harris Lubis dan para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kompak memakai baju adat khas Sumut.
Pj Gubsu Hassanudin misalnya mengenakan baju adat Mandailing Natal, Sekdaprov Arief S Trinugroho baju adat Jawa. Pejabat lainnya kenakan baju adat Melayu, Batak Toba dan lainnya.
Peringatan Hardiknas 2024 tingkat Sumut tersebut, dihadiri para guru dan pelajar. Di sana juga diberikan tanda kehormatan penghargaan Satyalencana Karya Satya pada para pendidik yang telah berdedikasi untuk dunia pendidikan.
Pada kesempatan itu, Pj Gubsu Hassanudin menyampaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumut cukup baik dan terus meningkat setiap tahun.
Hal itu terlihat pada tahun 2021, IPM Sumut pada angka 73,81. Kemudian meningkat menjadi 74,51 di tahun 2022 l dan tahun 2023 kembali meningkat hingga 75,13. Angka tersebut juga berada di atas angka nasional yaitu 74,39.
Adapun IPM merupakan ukuran kualitas hidup manusia di satu daerah. IPM mencakup empat indikator di antaranya harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, umur harapan hidup, hingga pengeluaran riil per kapita.
"Secara nasional kita cukup baik, ini dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045," kata Pj Gubsu Hassanudin, mantan Pangdam I/Bukit Barisan itu.
Lebih lanjut Pj Gubsu Hassanudin Pemprov Sumut terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut. Pemprov juga berkomitmen terus mengalokasikan anggaran pendidikan sebanyak 20% dari APBD Sumut. "Harapan kita lebih baik (pendidikan), semua sektor kita tinjau," katanya.
Sementara itu Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam sambutannya yang dibacakan Pj Gubsu Hassanudin menyampaikan beberapa pesan, di antaranya progress program Merdeka Belajar hingga kini.
Menurut Menteri Nadiem, bukan hal mudah mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
"Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia, sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar," katanya.
Saat ini, pihaknya sudah mendengar anak-anak Indonesia berani bermimpi, karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Juga sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru, karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.
"Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus," katanya.