Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Nelayan di Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), Kabupaten Mandailung Natal (Madina), Sumatra Utara mengeluh dengan banyaknya kapal penangkap ikan dari luar daerah yang menggunakan pukat harimau. Mereka beroperasi di daerah Pulau Dua, Desa Tabuyung.
Hal ini dikatakan Rohman, salah seorang nelayan setempat pada wartawan, Selasa (8/8/2017).
Dikatakannya bahwa beroperasinya kapal kapal yang menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan di wilayah perairan Tabuyung membuat nelayan setempat kalah saing Akibatnya, nelayan kerap tidak kebagian tangkapan.
Para nelayan, kata Rohman, berharap otoritas setempat, baik Pol Air dan Dinas Perikanan Mandailing Natal untuk melakukan razia, sehingga nelayan luar daerah yang menggunakan pukat harimau bisa ditangkap .
Sekretaris DPD Pemuda LIRA Mandailing Natal, M Syawaluddin meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan bersama Satpol Air Polres untuk bersinergi mengawasi dugaan beroperasinya pukat harimau di perairan Desa Tabuyung.
"Pukat harimau menjadi masalah karena dampaknya menyebabkan kehancuran ekosistem laut, yaitu kerusakan terumbu karang yang merupakan habitat ikan dan juga merusak rumput laut," katanya .