Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Komisi A DPRD Sumut, Januari Siregar menekankan agar semua elemen masyarakat harus benar-benar bangkit untuk memerangi bahaya narkoba. Pasalnya, saat ini bandar narkoba membidik anak usia TK dan SD sebagai target pecandu baru yang akan menjadi konsumen mereka kelak.
“Kita tidak bisa hanya mengharapkan aparat saat ini untuk memerangi narkoba, semua komponen masyarakat khususnya di Sumatera Utara harus bangkit memerangi kejahatan tersebut. Narkoba tidak akan selesai jika hanya mengharapkan polisi dan BNN. Semua komponen kepemudaan, tokoh masyarakat, agama, kelompok masyarakat anti narkoba harus berperan aktif,” ujarnya, di Medan, Minggu (1/10/2017).
Hal itu disampaikan Januari menanggapi pernyataan BNN pusat yang menyebutkan bandar narkoba melakukan regenerasi pecandu dengan membagikan narkoba gratis kepada anak-anak. Tujuan bagi-bagi narkoba gratis tersebut agar anak-anak menjadi pecandu baru ketika sudah dewasa.
Narkoba yang diedarkan sengaja dialokasikan khusus untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak untuk tujuan tersebut. Untuk itu, Januari juga mengingatkan orangtua harus lebih memperhatikan kondisi anak masing-masing, jangan sampai lalai dan menyebabkan anak menjadi korban regenerasi pecandu oleh para bandar tersebut.
“Masyarakat harus betul-betul pula menjaga anak mereka dari upaya-upaya tersebut. Hal itu lebih efektif. Bagaimana pun kita tidak bisa terlalu berharap pada aparat. Saat ini jumlah aparat dan masyarakat itu tidak ideal lagi,” tegasnya.
Terkait beredarnya pil PCC (paracetamol, caffeine, carisprodol) di Medan yang baru-baru ini berhasil diungkap Satres Narkoba Polrestabes Medan, Januari meminta agar apotek-apotek yang ada lebih ketat diawasi.
“Apotek yang menjual PCC dengan bebas maupun diam-diam harus ditindak dan ditutup. Cabut perizinannya. Saya selaku bagian dari masyarakat sangat khawatir jika obat tersebut bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat,” ujarnya.