Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labura. Sebanyak dua jembatan nyaris longsor tergerus air sungai di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), yakni jembatan di Jalinsum Labura KM 262 Kota Batu dan jembatan di Desa Hatapang, Kecamatan NA IX-X.
Akibatnya, sedikitnya tiga dusun di Desa Hatapang, Kecamatan NA IX-X terancam terisolir akibat jalan poros desa itu longsor ke aliran Sungai Hatapang dan jembatan penghubung ke dusun tersebut dikhawatirkan roboh.
Warga desa bernama Rohim, 41, Selasa (3/10/2017) di Hatapang mengatakan, akibat curah hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan separuh jalan penghubung desa dan dusun sekitaran jembatan tergerus air.
Pangkal jembatan Aek Hapesong yang dibangun sekira tahun 1997 dengan panjang 15 meter dan lebar 7 meter itu longsor. Dinding beton hingga tanah penahan air juga amblas ke dalam sungai 20 meter.
"Iya bang, longsor tapi gak tau longsornya kapan, mungkin semalam itu waktu hujan deras," katanya.
Dia menjelaskan, aktivitas warga dan transportasi jembatan penghubung antara Desa Hatapang dengan Desa Silumajang itu tidak terganggu. Namun, jika kondisi jalan dan jembatan itu dibiarkan bisa menambah parah dan dapat menganggu keselamatan warga.
Sementara, jembatan di Jalinsum Labura KM 262 Kotabatu mengalami kondisi yang sama. Dinding penahan jembatan longsor akibat petapakan bangunan yang tidak kokoh. Sehingga jembatan Sei Lumajang yang baru dibangun tahun 2015 itu tidak bisa dioperasikan.
Pegiat lingkungan Khoiruddin Munthe menilai, longsornya tanah di dua titik jembatan tersebut akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan kualitas bangunan yang kurang baik.
Jalan itu satu-satunya akses menuju Dusun Huala Baru, Hutapadang dan Hatapang yang dihuni 150 KK.
Dia berharap Pemkab Labura memperhatikan poros jalan ke desa dan Dusun Hatapang tersebut. Menurutnya, daerah itu berpotensi longsor dan banjir bandang akibat aktifitas pembalakan hutan.
"Longsor ini sangat mengkhawatirkan warga, karena jalan ini untuk akses ekonomi dan pendidikan," kata aktivis Lembaga Konservasi Labura Lestari ini.
Pemkab Labura akan melakukan survei dan tindak lanjut dinas terkait informasi tersebut. "Tapi untuk jembatan lokasi di Kota batu itu ditutup, bukan mau longsor. Tetapi dilakukan perbaikan oleh PU nasional," ujar Kepala Dinas Kominfo Labura, Sugeng melalui pesan WA-nya.