Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, di media sosial banyak sekali akun palsu yang menyebarkan berbagai isu dan berita bohong (hoax). Untuk itu, masyarakat diminta untuk tak mudah percaya dengan isu yang beredar di media sosial.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Karimiyyah, Kabupaten Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur, Minggu, (8/10) malam. Di hadapan sejumlah ulama, tokoh masyarakat, dan warga, Jokowi mengingatkan tentang besarnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa negara kita ini negara besar. Ini saya ingatkan di mana-mana," ujar Jokowi seperti yang disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (9/10).
Jokowi mengatakan, dalam setiap pertemuan internasional yang dihadirinya, dia tak segan memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Saya Presiden Jokowi dari negara penduduk Muslim terbesar di dunia," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, tak jarang para pemimpin dunia yang dia temui menyatakan kekagumannya terhadap Indonesia. Di samping itu, tidak sedikit pula pemimpin dunia yang menitipkan pesan kepada Presiden, salah satunya adalah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
"Beliau (Presiden Ashraf Ghani) mengingatkan jangan sampai ada gesekan. Pengalaman yang terjadi di Afghanistan sulit lagi dipersatukan. Sehingga kalau ada sengketa segera dirukunkan," kata Presiden menyampaikan pesan dari Presiden Ashraf Ghani.
Guna menghindari konflik dan gesekan antarmasyarakat tersebut, Jokowi berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita bohong yang dikeluarkan oleh media massa, terutama media sosial.
"Saya minta kita semua ingatkan teman, tetangga kampung, kalau ada isu terutama di media sosial itu jangan dimakan mentah-mentah. Jangan baca langsung emosi padahal itu tulisan tidak jelas siapa yang buat karena akun palsu itu banyak sekali," kata Presiden.(dtc)