Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sleman. Sejumlah elemen masyarakat Yogyakarta akan menggelar acara 'Bisikan dari Yogya'. Acara ini merupakan refleksi tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Acara yang digelar menjelang tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini diantaranya seminar dan Focused Group Discussion (FGD). Kegiatan bertajuk 'Bisikan dari Yogya' ini ditujukan sebagai refleksi jalannya pemerintahan sekarang.
Direktur Pusdema Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Baskara T. Wardaya mengatakan, Kegiatan bertajuk 'Bisikan dari Yogya' ini nantinya akan difokuskan di bidang kebudayaan. Beberapa di antara yang dikaji seperti bidang mentifact, sociofact dan artefact kebudayaan.
"Kegiatan ini bentuknya adalah refleksi dan evaluasi. Kami berharap bisa merumuskan semacam rekomendasi atas tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, terutama menyangkut bidang budaya," kata Baskara dalam konferensi pers di USD Yogya, Selasa (17/10/2017).
Baskara menjamin 'Bisikan dari Yogya' bukanlah kegiatan politis, sehingga nantinya hasil yang akan direkomendasikan dipastikan terlepas dari kepentingan pragmatis. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, disebutnya juga tidak ada satupun yang berasal dari partai politik.
"Harapannya rekomendasi yang kami susun kalau bisa seobyektkif mungkin, sehingga bisa berguna bagi bangsa dan negeri yang kita cintai ini," tambahnya
Ketua Streering Committee 'Bisikan dari Yogya', Buya Syafii Maarif menambahkan, kegiatan yang merefleksikan tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK memang diperlukan. Sebab sekarang ini banyak bermunculan perilaku para politisi yang tidak bermartabat.
"Makanya kebudayaan atau seni harus turun gunung, harus turun menolong keadaan," ucap mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Adapun 'Bisikan dari Yogya' ini diselenggarakan oleh sejumlah elemen civil society di Yogya. Di antaranya Pusdema USD, Penerbit Galangpress Yogya, CRSC UGM, Program Pascasarjana ISI Yogya, Fakultas Fisipol UAJY Yogya, Maarif Institut, Syarikat Indonesia, dan elemen lainnya. (dtc)