Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sang fisikawan ternama, Stephen Hawking, bikin website universitas Cambridge crash. Itu karena begitu banyak orang ingin download tesisnya pada tahun 1966, yang kini disediakan secara bebas. Pemikiran Hawking memang mencengangkan, termasuk soal alien.
Belum lama ini, ia mengatakan bahwa umat manusia harus meninggalkan planet Bumi dalam 100 tahun ke depan agar dapat selamat. Tujuannya bisa saja ke planet lain yang memungkinkan untuk dihuni manusia.
"Aku sangat yakin bahwa kita harus mulai mencari planet alternatif untuk habitat yang memungkinkan. Kita sudah kehilangan banyak ruang di bumi dan harus melakukan terobosan teknologi yang mencegah kita hidup di mana saja di alam semesta ini," katanya.
Sosok yang kisahnya diangkat menjadi sebuah film berjudul The Theory of Everything ini berpendapat bahwa Bumi telah kehabisan waktu, seperti dilansir dari Wired, Kamis (26/10).
"Seluruh manusia harus meninggalkan planet ini untuk selamat dari terjangan perubahan iklim, penyakit epidemik, populasi yang membludak, hingga jatuhnya asteroid," katanya.
Pernyataan tersebut bukannya tanpa alasan, mengingat pemanasan global berpotensi meningkatkan suhu Bumi hingga dapat mencairkan pulau es seperti Greenland. Lalu, populasi Bumi sudah tembus 7,3 Miliar, dengan penyakit-penyakit seperti flu burung dapat mengancam seluruh penduduk.
Selain itu, banyak asteroid yang melintasi Bumi dengan jarak yang tipis. Bisa saja suatu saat nanti, akan terjadi tubrukan yang menimbulkan bencana dahsyat.
Stephen Hawking pun juga terlibat dalam sebuah dokumenter berjudul Expedition New Earth yang akan tayang di BBC pada akhir tahun ini.
Dalam tayangan tersebut, ia akan melakukan perjalanan ke seluruh penjuru dunia bersama bekas muridnya, Cristophe Galfard, untuk mengulas cara manusia agar dapat selamat di luar angkasa
Lalu, dalam pernyataan terbarunya, ia menambahkan bahwa manusia harus berhati-hati ketika melakukan kontak dengan alien dalam perjalanan ke luar angkasa.
"Pertemuan dengan mereka yang lebih maju perdabannya akan sama halnya dengan bangsa Amerika asli bertemu Christopher Columbus," ujarnya. (dtn)