Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - New York. Wali Kota New York, Bill de Blasio, menyebut serangan truk di wilayahnya sebagai aksi teror pengecut. Tersangka pelaku yang diidentifikasi sebagai pria Uzbekistan diyakini bertindak sendirian.
Tersangka dalam insiden ini mengemudikan truk pikap di jalur sepeda pada Selasa (31/10) sore, sekitar pukul 15.05 waktu setempat. Tersangka kemudian menabrak para pejalan kaki dan pesepeda yang ada di depannya, dan terus melaju hingga 20 blok di sepanjang Sungai Hudson. Sedikitnya 8 orang tewas dan 11 orang lainnya luka-luka dalam serangan ini.
"Ini merupakan aksi teror, dan secara khusus, aksi teror secara pengecut yang ditargetkan terhadap warga sipil tak bersalah, yang ditargetkan pada orang-orang yang sedang menjalani hidup mereka, yang tidak tahu apa yang akan menimpa mereka," ucap Blasio dalam konferensi pers, seperti dilansir Reutersdan AFP, Rabu (1/11).
Secara terpisah, perwakilan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS juga menyebut insiden ini 'jelas aksi terorisme'. Gubernur New York, Andrew Cuomo, juga ikut berkomentar. Cuomo menyebut tersangka pelaku beraksi sendirian.
"Tidak ada bukti yang menunjukkan rencana atau skema yang lebih luas. Ini merupakan aksi satu individu yang dimaksudkan untuk melukai dan membahayakan dan memicu kematian," ujar Cuomo dalam konferensi pers yang sama.
Saat ditanya CNN apakah tersangka telah dikenal oleh otoritas AS sebelum serangan truk terjadi, Cuomo menjawab: "Masih terlalu dini untuk memberikan jawaban pastinya."
Komisioner Kepolisian Kota New York, James O'Neill, menolak menyebut identitas tersangka. Namun dituturkan dua sumber penegak hukum AS seperti dikutip CNN, pelaku serangan merupakan seorang pria berusia 29 tahun asal Uzbekistan yang bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov. Dia diketahui masuk ke AS sebagai imigran pada tahun 2010 lalu.
Sejumlah media AS melaporkan, Saipov terakhir tinggal Tampa, Florida. Namun catatan pengadilan menyebut Saipov pernah terkena tilang di Pennsylvania tahun 2015. Dokumen tilang itu juga menunjukkan alamat rumah Saipov ada di Paterson, New Jersey dan Cuyahoga Falls, Ohio.
Dalam pernyataannya O'Neill menyebut bentuk serangan dan komentar yang dilontarkan tersangka usai keluar dari truk pikap yang dikemudikannya, membuat penyidik yakin melabeli insiden ini sebagai 'peristiwa teroris'.
"Jika Anda melihat pada modus operandi serangan, itu konsisten dengan apa yang terjadi. Hal itu bersama dengan pernyataannya yang membuat kami memberi label insiden ini sebagai peristiwa teroris," tutur O'Neill.
Dia enggan menyebut secara rinci mengenai komentar tersangka yang dimaksud. Namun sejumlah media AS menyebut tersangka sempat berteriak 'Allahu Akbar' saat keluar dari truk sambil menenteng dua senjata api, yang belakangan diketahui sebagai pistol paintball. Tersangka ditangkap usai ditembak di bagian perut. (dtc)