Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Madiun. Presiden Joko Widodo didorong untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Jokowi mengaku masih menunggu penjelasan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelum memutuskan soal TGPF.
"Kapolri belum menghadap saya, saya ketemu Kapolri dulu," kata Jokowi saat ditemui di Madiun, Jawa Timur, Senin (6/11).
Sebelumnya Jokowi sudah pernah berkata akan memanggil Kapolri untuk kedua kalinya terkait penanganan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Jokowi menegaskan teror ke Novel itu harus gamblang diungkap. Selain itu, tentu, menurut Jokowi, pengungkapan kasus tersebut harus tuntas.
"Di prosesnya sudah sejauh mana. Yang jelas semua masalah harus gamblang, harus jelas, harus tuntas," tutur Jokowi setelah meresmikan Jalan Tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat beberapa hari lalu.
Hingga hari ini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan tak kunjung terungkap. Lambannya penanganan kepolisian, membuat berbagai kalangan masyarakat mendorong Presiden untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Baik Novel maupun keluarganya juga sudah pesimis teror yang terjadi pada 11 April 2017 ini akan terungkap jika ditangani hanya oleh Kepolisian. Dari pihak Polri sendiri juga menyatakan kasus ini merupakan jenis kasus hit and run yang sulit diungkap, bahkan bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Soal alternatif solusi, menurut KPK tidak tertutup kemungkinan dibuat tim lain di luar tim teknis atau Kepolisian. Pembentukan TGPF bisa menjadi salah satunya. Namun, KPK menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.(dtc)