Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Bhayangkara FC dinyatakan menang melawan Mitra Kukar. Malam ini, The Guardian bisa mengunci titel juara Liga 1 jika mengalahkan Madura United.
Laga Mitra Kukar dengan Bhayangkara FC yang digelar 3 November lalu menyisakan kontroversi. Mitra Kukar dianggap menurunkan nama yang seharusnya tak bisa dimainkan, yakni Mohamed Lamine Sissoko.
Pertandingan yang yang dilangsungkan di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan itu tuntas sama kuat 1-1. Terkait status Sissoko, Bhayangkara sudah mengajukan protes ke Komisi Disiplin.
Meski Komdis PSSI belum mengeluarkan pengumuman resmi, Mitra Kukar sudah dinyatakan bersalah dan kalah. Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, membenarkannya.
"Ya itu betul. Mereka terbukti melakukan pelanggaran. Kami sebagai PSSI hanya bertugas melindungi aspek integritas dan kualitas pertandingan. Suratnya sudah kami kirimkan. Jadi keputusan itu sudah berlaku," ujar Tisha, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Keputusan bersalah tersebut langsung berpengaruh pada klasemen Liga 1 di halaman resmi Liga-Indonesia.id.
Jika menggunakan hasil skor 1-1, poin Bhayangkara harusnya berjumlah 63 (W20 D3 L9) dan berada di posisi dua. Tapi per hari ini situs resmi Liga Indonesia mencantumkan Bhayangkara FC memiliki 65 poin (W21 D1 L9) dari 32 kali bertanding. Mereka berada di posisi teratas klasemen, mengungguli Bali United yang punya poin sama namun sudah menjalani satu pertandingan lebih banyak.
Dengan komposisi seperti itu, Bhayangkara akan bisa mengunci titel juara Liga 1 andai bisa mengalahkan Madura United malam ini pukul 20.00 WIB. Poin penuh atas Madura United akan membuat Bhayangkara mengoleksi 68 poin.
Bali United memang masih bisa menyamai poin tersebut andai mereka menang di pertandingan terakhir menghadapi Gresik United, di akhir pekan ini. Namun Bali United kalah head to head atas Bhayangkara (1-3 dan 2-3).
Protes Mitra Kukar
Sementara itu, terkait hukuman ini pihak Mitra Kukar tak mau begitu saja menerimanya. Akan ada koordinasi lanjutan untuk menyikapi putusan Komdis PSSI yang telah beredar.
"Secara pribadi kami tidak menerimanya. Tapi saya nanti akan konsultasi sama Endri Erawan (CEO Mitra Kukar)," kata direktur operasional Mitra Kukar, Suwanto, saat dihubungi.
"Sampai jelang laga belum dapat keputusan itu. Bisa saja PSSI terlambat, Mau tidak mau kami banding. Itu, kan, hukuman tambahan. Jadi tidak bisa dihitung per kartu. Kira-kira seperti itu soal keterlambatan dari PSSI," sambungnya. dtc