Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pesawat N219 rencananya diberi nama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Prototype pesawat ini dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Setelah disematkan nama oleh Jokowi, prototipe pesawat N219 masih harus melewati serangkaian uji terbang. Uji terbang dilakukan untuk mendapatkan type certificate (TC) dari Kementerian Perhubungan.
"Melanjutkan program sertifikasi dengan berbagai macam Flight Test dan Ground Test," kata Direktur Produksi Arie Wibowo di Jakarta, Kamis (9/11).
Uji terbang pesawat N219 akan dilakukan hingga mendapatkan TC di akhir tahun depan. Setelah mendapatkan TC, maka pesawat N219 baru bisa diproduksi massal.
"Kita targetkan untuk mencapai sertifikasi di akhir 2018," ujar Arie.
Adapun dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.
Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat (landing). Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.(dtf)