Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kulon Progo. Warga tiga desa di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo hingga kini masih mengungsi. Terhitung sudah tiga hari ini mereka mengungsi sejak bencana banjir melanda permukiman mereka pada Selasa (28/11).
"Di Kecamatan Panjatan ada beberapa pokso, pengungsi terbanyak di sini, di posko Balai Desa Panjatan," kata Kepala Desa Panjatan, Arinto Tri Atmoko ketika ditemui detikcom, Jumat (1/12/2017).
Diakuinya, saat ini tercatat ada 127 jiwa yang mengungsi di Balai Desa Panjatan. Jumlahnya mulai berkurang jika dibandingkan dengan hari pertama yang tercatat ada sekitar 250 jiwa.
Menurut Arinto, sebagian warga ada yang memilih pulang ke rumahnya masing-masing dengan berbagai alasan.
"Sebetulnya ada imbauan warga mengungsi sampai genangan air benar-benar surut dan kondisi rumah sudah dibersihkan. Tapi ada beberapa yang pulang karena ingin menjaga rumah, khawatir dengan harta benda yang ditinggalkan," jelasnya.
Sementara itu untuk kebutuhan logistik diakuinya sejauh ini tidak ada kendala. Bantuan terus mengalir baik dari pemerintah kabupaten maupun pihak ketiga. Seperti bahan makanan, perlengkapan tidur, obat-obatan, hingga kebutuhan air bersih.
Babinsa Desa Panjatan, Koptu Toto Sutarto menambahkan, di beberapa titik hingga kini masih ada genangan air yang belum surut. Baik itu di permukiman warga, jalan, dan persawahan.
"Semoga saja tidak hujan deras seharian lagi, kalau terjadi, khawatirnya genangan air malah semakin tinggi," ujarnya.
Waktu musibah banjir terjadi pada Selasa malam lalu, di beberapa tempat genangan air mencapai setinggi dada orang dewasa. Sedangkan pantauan detikcom di lapangan sore tadi, genangan air tinggal setinggi mata kaki.
"Ada yang sudah surut, ada yang masih tergenang," imbuh Toto. (dtc)