Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Bahrun Naim merupakan penghubung antara elite ISIS dengan kelompok yang ada di Indonesia. Karena itu, jika Bahrun Naim benar tewas, maka akan berpengaruh pada aksi teror di Indonesia.
"Sangat, peran dia middle man antara ISIS elite dengan kelompok pimpinan dan tokoh-tokoh bahkan kepada operatif artinya pelaku langsung yang ada di Indonesia," kata Tito di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/12).
Dengan bisa berkomunikasi dengan para elite ISIS yang ada di Suriah dan kelompok yang ada di Indonesia, lanjut Tito, peran Bahrun Naim tersebut seperti Hambali pada era Al-Qaeda. Tepatnya, sebagai perantara.
"Jadi peran dia kira-kira mirip dengan peran Hambali pada saat zaman Al-Qaeda dengan JI (Jamaah Islamiyah), perantaranya itu adalah Hambali," ujarnya.
Untuk diketahui, Hambali dituding bertanggung jawab atas peristiwa bom Bali 12 Oktober 2002 yang menewaskan 200 orang. Hambali disebut memberikan suplai uang dan mengatur rencana operasional Al Qaeda dan Jamaah Islamiyah.
Namun, Tito belum dapat memastikan soal kabar tewasnya Bahrun Naim. Menurut Tito, bisa jadi kabar ini merupakan trik Bahrun Naim agar tak dikejar aparat.
"Kita belum bisa memastikan, kecuali kalau mendapatkan orang tertentu yang tahu dengan mata kepala sendiri di jaringan itu, baru kita bisa pastikan," ujarnya.
Selain itu, Tito menegaskan pihaknya juga sedang mengejar pihak yang menyebarkan informasi tewasnya Bahrun Naim melalui media sosial. Kata Tito, timnya tengah bekerja.
"Itu pasti (cari yang sebar informasi di medsos). Itu sedang berjalan sekarang. Tapi saya tidak sampaikan detil karena nanti ketahuan sama mereka," ujarnya.
Bahrun Naim disebut polisi terlibat dalam berbagai aksi teror di Indonesia. Mulai dari bom Thamrin, jaringan yang ditangkap di Waduk Jatiluhur, hingga bom panci Bekasi tak terlepas dari peran Bahrun Naim. (dtc)