Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily meminta beberapa aturan diterapkan di era kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. Ace ingin Partai Golkar bersih seutuhnya, sesuai tagline Munaslub mereka, yaitu 'Golkar Bersih'.
Yang dimaksud Ace dengan 'Golkar Bersih' adalah dirinya ingin kepengurusan Golkar yang baru bebas dari orang-orang yang terjerat kasus korupsi.
"Dalam kepengurusan Golkar ke depan, sebaiknya disesuaikan dengan tagline Golkar Bersih, di mana semestinya tagline tersebut direalisasikan dalam bentuk penyusunan kepengurusan baru," ujar Ace di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
"Jika ada pengurus DPP yang sudah jelas tersangkut masalah hukum, sebaiknya tidak dimasukkan kembali ke dalam kepengurusan baru," imbuh Ace.
Selain itu, Ace ingin 'Golkar Bersih' bukan sebatas mengatur soal kepengurusan yang bebas dari kader korup. Dia juga ingin 'Golkar Bersih' diterapkan dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga atau AD/ART partai.
"Dan nantinya tagline 'Golkar Bersih' juga akan diwujudkan dalam bentuk kebijakan partai," jelasnya.
Seperti diketahui, mantan ketum Golkar Setya Novanto terjerat korupsi. Sekjen Idrus Marham menegaskan Novanto tetap kader meski menjadi terdakwa korupsi e-KTP. Apakah Ace ingin Novanto dipecat sebagai kader?
"Ya kalau itu kan nunggu inkrah," katanya.
Ketua Panitia Munaslub Golkar Nurdin Halid memastikan Golkar akan melakukan revitalisasi di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Nurdin menjamin, revitalisasi menampung semua faksi.
"Iya, jadi revitalisasi yang dimaksudkan agar supaya ketum bisa ciptakan teamwork yang kuat, yang solid, kompak, sehingga bisa dalam waktu yang cepat mengakselerasi pelaksanaan progam partai," ujar Nurdin kepada wartawan di sela Munaslub Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Wasekjen Minta 'Golkar Bersih' Bebas Kader yang Terjerat KorupsiFoto: Nurdin Halid (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Adanya kubu atau faksi kembali terungkap saat Presiden Joko Widodo membeberkannya di pembukaan Munaslub Golkar. Nurdin mengatakan, seluruh kubu diakomodir demi kepengurusan yang solid.
"Jadi, tidak ada hal yang urgent untuk itu. Artinya, akomodir bukan artian penampungan, tapi dalam rangka ciptakan tim pengurus yang kuat, solid, agar dalam waktu singkat kita bisa ada akselerasi pelaksanaan program-program partai," ucap Nurdin.
Nurdin mengungkapkan, pandangan dari peserta Munaslub sudah sepakat adanya revitalisasi di Gokar.
"Secara pandangan umum belum ada yang berbeda dengan apa yang sudah disepakati dalam rapimnas itu," pungkas Nurdin. (dtc)