Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Partai Golkar dan Demokrat telah sepakat mengusung pasangan Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar (Demiz) di Pilgub Jawa Barat 2018. Golkar mengatakan pencalonan kedua tokoh tersebut adalah upaya untuk memperoleh kemenangan.
"Kita ingin menang. Kalau kita ingin menang, kita bertanya kepada rakyat. Selama ini kita meyakini betul secara realitas politik Deddy Mizwar sudah satu periode menjadi wagub dan telah melakukan komunikasi politik dengan rakyat," ujar Sekjen Golkar demisioner Idrus Marham saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/12).
Ia pun tak mempermasalahkan keputusan Dedi Mulyadi memilih Demiz sebagai calon pasangannya dalam Pilgub Jabar. Idrus menilai Demiz sudah memiliki prestasi yang nyata.
"Tentu juga prestasi-prestasi sudah ada yang bisa dilihat oleh rakyat. Itu juga yang mungkin jadi pertimbangan Dedi Mulyadi, sehingga Dedi Mulyadi lebih mengedepankan Deddy Mizwar," sambung Idrus.
Namun hingga saat ini belum ditentukan siapa yang akan menjadi cagub dan cawagub. Idrus hanya memastikan keputusan itu akan segera dibuat pada akhir tahun ini.
"Istilahnya adalah DM-DM. Tinggal kita menentukan nomor 1 dan nomor 2-nya siapa. Itu nanti pasti kita lakukan keputusan final pada akhir-akhir ini. Karena pendaftaran 7 atau 8 Januari mendatang," jelasnya.
Sebelumnya disebutkan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengaku sudah punya chemistry dengan Deddy Mizwar dan siap mendaftar sebagai pasangan cagub-cawagub ke KPU pada 9 Januari 2018.
"Insyaallah tanggal 9 Januari kita (Golkar-Demokrat) daftar ke KPU," kata Dedi Mulyadi saat mengumumkan koalisi di Bebek Kaleyo, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (27/12).
Dedi mengaku chemistry dengan Deddy Mizwar lantaran keputusan koalisi itu berlangsung cepat. Hanya satu jam setelah Dedi Mulyadi mendapatkan SK penugasan dari Golkar, dia langsung mendapatkan Deddy Mizwar sebagai mitra koalisi. (dtc)