Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kuala Lumpur. Mata uang virtual alias cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum mulai ramai digunakan orang untuk membeli mobil. Salah satu diler Proton di Malaysia menawarkan pembayaran dengan uang digital ini.
Namun produsen mobil dalam Malaysia mengklarifikasi bahwa transaksi semacam itu tidaklah valid. Diberitakan Paultan, tawaran semacam itu diprakarsai oleh beberapa diler tertentu secara independen, tanpa sepengetahuan produsen atau Agen Pemegang Merek (APM) nya. Namun dalam keterangan keabsahan transaksi, pembayaran seperti menggunakan kriptocurrency secara tegas dilarang karena sifatnya yang tidak stabil.
Misalkan saja pada beberapa waktu lalu, satu Bitcoin seharga Rp 228 jutaan, cukup untuk membeli satu unit Proton Preve. Padahal, tiga minggu sebelumnya hanya masuk di angka sekitar Rp 33,8 juta, tahun lalu Rp 14 juta.
Mengetahui hal tersebut, Proton mengeluarkan pernyataan resmi dan memberi skor diler yang melakukannya. "Memang untuk melakukan penjualan mobil dan menarik pelanggan terhadap mobil kami, kami memperbolehkan menggunakan inovasi apa saja secara bebas. Kami juga mengingatkan jaringan penjualan kami untuk melakukan pertimbangan dan perhatian dalam melakukan kegiatan promosi khususnya yang tidak didukung oleh perusahaan," tulis laporan tersebut.
Kini pihak Proton tengah melakukan investigasi terhadap diler tersebut dan beberapa diler lainnya yang sekiranya menerapkan hal serupa. (dto)