Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tokyo. Sebuah kapal selam asing sempat terdeteksi berada di perairan dekat kepulauan yang menjadi sengketa Jepang dan China di Laut China Timur. Pemerintah Jepang menyebut kapal selam itu ternyata milik Angkatan Laut China dan disebut sebagai jenis baru kapal selam bertenaga nuklir.
Pada Kamis (11/1) lalu, pemerintah Jepang telah melayangkan protes resmi kepada China setelah mendapati keberadaan sebuah kapal militer China, Jiangkai II jenis fregat, dan sebuah kapal selam tak teridentifikasi di perairan sekitar kepulauan sengketa yang dikuasai Jepang.
Kapal militer China itu disebut terdeteksi di dekat wilayah Jepang, tepatnya di sekitar kepulauan sengketa yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China. Kapal China itu tidak memasuki langsung wilayah perairan Jepang.
Seperti dilansir AFP, Senin (15/1/2018), Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera menuturkan kepada wartawan bahwa kapal selam tak teridentifikasi itu diketahui juga milik China. Onoder menyebutnya sebagai 'kapal selam serbu bertenaga nuklir Shang-Class milik China' yang bisa membawa rudal jelajah jarak jauh.
"Kapal selam bertenaga nuklir juga bisa menjelajah selama berjam-jam dan lebih sulit untuk mendeteksi mereka karena mereka menyelam sangat dalam," ucap Onodera.
"Kami memiliki kekhawatiran serius karena kapal selam ini lalu-lalang di bawah laut melewati perairan yang berdekatan dengan negara kami, merupakan tindakan yang meningkatkan ketegangan secara sepihak," imbuh Onodera, sembari menyatakan Jepang akan tetap waspada.
Perairan berdekatan yang dimaksud Jepang adalah perairan yang berjarak 12 mil laut atau 22 kilometer dari perairan yang menjadi wilayah Jepang.
Otoritas China belum mengkonfirmasi bahwa pihaknya memang mengirim kapal selam ke Laut China Timur.
Dalam keterangannya pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, menuturkan bahwa kapal Angkatan Laut China telah melakukan pengintaian atas aktivitas-aktivitas Jepang di perairan Laut China Timur. China juga kembali menegaskan klaimnya atas Diaoyu.Hubungan Jepang dan China memburuk sejak tahun 2012 ketika otoritas Jepang 'menasionalisasi' sejumlah pulau di kawasan kepulauan sengketa itu. Beberapa upaya untuk memperbaiki hubungan telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, namun hubungan kedua negara masih tegang.
(dtc)