Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Siswa SMA Negeri 2 Pangururan, Kabupaten Samosir kurang meminati kegiatan ekstra kurikuler dan les tambahan yang diafakan pihak sekolah. Padahal, dua kegiatan itu pembiayaannya berasal dari program dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 2 Pangururan, Jasudin Sinaga, mengatakan, kegiatan tambahan yang diadakan di sekolah, guna meningkatkan mutu pendidikan anak, yang didanai dari BOS, yakni kegiatan pramuka, bahasa inggris, matematika, pelajaran Olympiade Siswa Nasional (OSN), Karya Ilmiah Remaja (KIR), olahraga, dan kesenian.
"Kita berharap kepada orang tua murid, agar mendorong anaknya mengikuti les tambahan yang disediakan di sekolah, demi pendidikan anak yang lebih baik," kata Jasudin Sinaga kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (24/1/2018).
Jasudin tidak tahu pasti penyebab minimnya pelajar yang mau mengikuti kegiatan ekstra di sekolah. ia menduga kemungkinan besar minat siswa untuk belajar mulai berkurang, tidak ada waktu yang juga kemungkinan besar karena terlibat pekerjaan di rumah, dan kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak.
"Selain itu, kita juga berharap, setiap bantuan pemerintah terhadap dunia pendidikan melalui bantuan seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan lainnya, agar benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan siswa di sekolah," ujarnya.
Menurut Jasudin, pemerintah pusat menggelontorkan dana BOS untuk meringankan beban orang tua siswa terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 12 tahun yang bermutu. Namun, kehadiran dana BOS tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa/i.
"Dengan dana BOS, kita mengadakan kegiatan ekstra kurikuler setiap hari di sekolah. Namun, minat siswa masih minim untuk mengikutinya. Ini perlu disikapi dengan baik oleh para orang tua siswa," tutup Jasudin.