Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Guna mengharumkan nama produk asli Indonesia di kancah internasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian/lembaga untuk berjalan bersama-sama dalam satu wadah yang sama.
Dia menyebutkan, misalnya dalam sebuah pameran yang mengenalkan produk Indonesia harus dikoordinasikan menjadi satu, begitupun anggarannya. Sehingga, Indonesia bisa bergerak lincah menghadapi persaingan produk.
"Saya titip Pak Menteri semua pameran semua yang berkaitan dengan anggaran untuk marketing untuk pemasaran untuk pameran tolong dijadikan satu lagi semua Kementerian, pak Menko (Darmin) ini," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1).
Wadah yang dimaksud Jokowi, seperti yang dibentuk oleh pemerintahan Malaysia yakni Matrade. Di Indonesia harus ada seperti itu, misalnya Inatrade yang mampu membawahi sektor perdagangan, pariwisata dan investasi menjadi satu.
"Jangan semua Kementerian pameran anggarannya sini ada sampai 18 Kementerian tuh ada semuanya anggaran tuh kecil-kecil munculnya, apa sih gunanya untuk membangun sebuah image untuk membangun suara persepsi bahwa barang kita ini kualitasnya baik kompetitif sehingga kalau pameran itu buatlah yang segede-gedenya sehingga image baik yang baik itu muncul persepsi yang banyak muncul, kalau anggaran kecil-kecil di setiap kementerian jadinya apa," kata Jokowi.
Dia mencontohkan, seperti halnya salah satu kementerian mengikuti sebuah pameran di salah satu negara, di mana lokasi stand atau gerai Indonesia jauh dari gerbang acara tersebut, sehingga upaya memasarkan produk dalam negeri menjadi kurang maksimal.
"Jadi kita dapat stand di dekat kamar kecil, di belakang, enggak ada gunanya, enggak usah ikut kalau saya tanya saya enggak usah ikut. Kalau mau ikut pameran di depan gerbang, itu image kita langsung naik. Kalau enggak, malu. Coba lihat terakhir pameran di Dubai saya dapat suara-suara malu kita, itu enggak usah lah ikut pameran yang kaya gitu yang penting prosedurnya dilewati dan ikut, enggak mau ikut ya uwes (sudah), buat yang gede dekat pintu gerbang pesan 2 tahun 3 tahun sebelumnya 5 tahun sebelumnya. Inilah kekeliruan yang puluhan tahun terulang dan saya enggak mau diteruskan seperti itu," jelas dia.
Jokowi meminta Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan benar-benar bisa memperhatikan hal ini. Upaya yang harus dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan kementerian dan lembaga sebelum mengikuti sebuah pameran.
"Pilih tempat yang bagus negaranya yang memberikan manfaat yang akan meningkatkan ekspor, pilih stand dengan lokasi yang sangat strategis itu baru yang nanya pameran," ungkap dia.
Selanjutnya, Jokowi juga meminta agar kerja sama perdagangan dengan negara-negara strategis untuk segera diselesaikan.
"Terkait FTA, saya minta kerja keras dengan Kemenlu, terutama dengan negara kunci yang bisa menaikkan ekspor kita. Negara lain sudah punya FTA, sudah punya trade agreeement kita malah belum. FTA belum, ditinggal, jangan kalah lincah dengan negara lain, ditinggal semua di tempat ini. Semuanya harus ngebut," tutup dia.(dtf)