Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Bursa saham sedunia tampaknya tengah dirundung sentimen negatif tampak dari lajunya yang kompak anjlok sangat dalam.
Indeks utama bursa Wall Street ditutup dalam zona merah pada perdagangan semalam (5/2). Indeks Dow Jones terkoreksi 4.60% ke level 24,345,75, S&P500 melemah 4.10% ke level 2,648,94, dan Nasdaq turun 3.78% ke level 6,967,53.
Bursa saham regional Asia tak luput dari pelemahan. Siang ini bursa-pursa regional anjlok dalam. Bursa saham Jepang jatuh paling dalam mencapai 1.000 poin lebih atau anjlok 5,48%.
Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:
Indeks Nikkei 225 turun 1.214 poin (5,35%) ke level 21.468,660, Indeks Hang Seng tergelincir 1.354,900 poin (4,16%) ke level 30.912,631, Indeks Komposit Shanghai melemah 104,410 poin (2,95%) ke level 3.384,520 dan Indeks Strait Times menurun 110,550 atau (3,19%) ke level 3.371,670.
Apa pemicunya?
Riset OSO Securities yang dikutip, Selasa (6/2) mencatat, Indeks utama AS tertekan dikarenakan timbulnya kekhawatiran pasar terkait kenaikan suku bunga The Fed yang lebih cepat.
"Pasar meyakini bahwa kondisi tenaga kerja yang baik serta inflasi yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi akan meningkatkan suku bunga The Fed diluar perkiraan," bunyi riset tersebut.
Selain itu adanya ketidakstabilan politik AS terkait 'Delegitimasi' Presiden Trump turut menjadi pemberat indeks.
"Sementara dari pasar komoditas, harga minyak mentah melemah 0,87% ke level US$ 63,59 perbarel. Penurunan ini terjadi seiring meningkatnya produksi minyak mentah Amerika Serikat," tulis riset itu lagi. (dtf)