Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Wisma atlet Kemayoran mendapat sorotan dari pelatih taekwondo Indonesia. Dua di antaranya adalah soal ruang makan yang terlalu kecil dan transportasi yang rumit.
Hari ketiga penyelenggaraan test event Asian Games 2018, Sabtu (10/2), semakin membuka mata soal ketidaksiapan panitia pelaksana Asian Games (INASGOC). Beberapa keluhan semakin mengemuka, baik dari peserta dalam negeri maupun luar negeri.
Selain soal kemacetan dan waktu tempuh dari wisma atlet ke venue, ternyata soal armada transportasi juga menjadi persoalan. Pelatih taekwondo Taufik Krisna menyoroti hal itu.
"Di wisma atlet (sebenarnya) cukup baik cuma kalau venue dipakai Asian Games saya rasa tempat makannya terlalu kecil," kata dia.
"Kemudian transportasi juga agak harus sedikit dievaluasi. Kami masih harus menunggu lama untuk transportasi. Ini peserta masih sedikit jadi tidak terlalu crowded tapi biasanya multievent ada bus lalu lalang. Setiap 15 menit sekali bisa ke halte sehingga kalau ada yang pulang mendadak tidak harus pesan sebelumnya," ujarnya lagi.
"Tempat parkir juga enggak ada. Itu harus diperbaiki," sambungnya.
Seperti yang terpantau, Sabtu (10/2), lahan untuk parkir bus dan mobil-mobil pribadi menggunakan bahu jalan di kawasan luar wisma atlet. Hal ini menimbulkan kemacetan ketika akan keluar menuju jalan besar utama sekitar 10 sampai 15 menit. (dts)