Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Lamongan. Terenyuh mungkin jadi ungkapan yang pas untuk menggambarkan kehidupan seorang siswa SD di Lamongan ini. Ayahnya telah lama meninggal dunia dan ia kehilangan kontak dengan ibunya.
Namanya Revanius Eka, siswa kelas 1A SD Muhammadiyah 1 Babat. Ia adalah anak pasangan dari Fitri Yuniati, warga Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat dan Oskarios Vero yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Sang ibu pamit pergi merantau tiga tahun lalu dan kabarnya tak pernah terdengar lagi.
Eka kemudian diasuh oleh neneknya. Sayangnya sang nenek juga meninggal dunia satu tahun yang lalu. Selepas itu, Eka pun hidup menumpang tinggal di rumah Budhe (saudara tua ibu, red) yang bernama Sriati.
"Setelah ditinggal ibu, Eka memang tinggal bersama saya," kata Sriati kepada detikcom, Kamis (22/2/2018).
Sriati menuturkan, sehari-harinya Eka memang 'nunut' di rumahnya, tetapi ia sempat kesulitan membayar biaya sekolah Sriati. Sebab ia juga bukan keluarga mampu.
Lebih jauh, Sriati mengungkapkan, selama tinggal bersamanya, Eka tak pernah sekalipun menanyakan kabar ibunya.
Bahkan ketika Sriati bertanya kepada Eka apakah akan tinggal dengan ibunya atau dirinya, Eka malah menjawab akan tinggal bersamanya.
"Kalau pulang dari sekolah, saya minta untuk pulang ke rumah Budhe-nya yang lain yang jaraknya dengan sekolah lebih dekat, baru sorenya saya jemput untuk pulang dan mengaji," ujar Sriani.
Sementara itu, ketika ditanya tentang keberadaan ibunya, Eka juga mengaku tak tahu-menahu. Namun ia mengaku nyaman bila tinggal bersama Sriati karena dianggap seperti anak sendiri.
"Selama tinggal dengan budhe ya dapat uang jajan juga," katanya. (dtc)