Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengunjungi kamp misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Setiba di gerbang markas Indonesian Batalyon (Indobatt), Retno disambut tari Pasambahan oleh Peacekeeper perempuan dan drumband kontingen Garuda TNI.
"Seluruh rakyat Indonesia bangga dengan peran dan kontribusi kontingen Garuda di Lebanon dan seluruh misi pasukan perdamaian kita di seluruh penjuru dunia, yang berprestasi dan berkinerja sangat baik dan berhasil merebut hati dan kepercayaan masyarakat setempat," tutur Menlu Retno di markas Indobatt Adchit Al-Qusayr, seperti dikutip dari rilis Kemlu, Selasa (27/2).
Retno menyampaikan bahwa bangsa Indonesia secara konsisten dan berkontribusi bagi perdamaian dunia seperti yang diamanatkan konstitusi. Hal itulah yang menjadi dasar semangat pengiriman personel dalam misi perdamaian UNIFIL.
"Kontribusi Indonesia bagi perdamaian dunia tidak terbantahkan. Indonesia memiliki kredensial, track record, dan sejarah panjang. Dunia menaruh kepercayaan besar terhadap komitmen dan kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia," kata Retno.
Dalam kesempatan itu, Retno juga sempat berdiskusi dengan 48 personel perempuan dari kontingen Garuda prajurit penjaga perdamaian TNI. Retno mengapresiasi kehadiran peacekeeper perempuan yang lebih mudah diterima dan dipercaya dalam membantu masyarakat perempuan dan anak-anak.
"Sebagai perempuan saya sangat bangga... jumlah women peacekeepers Indonesia terus meningkat... ini nilai tambah luar biasa.....negara muslim terbesar di dunia mengirim women peacekeepers ke misi perdamaian PBB," ucapnya.
Untuk diketahui, dari 41 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL, kontingen Garuda saat ini merupakan pasukan terbesar dengan jumlah 1.290 personil, diikuti Italia 1.007 personel dan India 899 peronel. Di bawah program Civil Military Coordination (CIMIC), kontingen Garuda secara rutin melakukan kegiatan seperti kegiatan budaya, pemberian pelayanan kesehatan, sosialisasi ke sekolah mengenai Indonesia dan UNIFIL, pemberian bantuan buku dan bahan ajar, kerja bakti membersihkan desa dan fasilitas umum desa, serta memberi pelatihan kepada polisi setempat.
Berbagai kegiatan ini menjadikan kontingen Garuda menjadi sangat dikenal dan diterima masyarakat khususnya di Lebanon Selatan. Retno juga melihat langsung kedekatan kontingen Garuda dengan masyarakat setempat saat mengunjungi salah satu medical camp di distrik Thaibeh.
Tak hanya melakukan pelayanan kesehatan umum dan gigi di medical camp, kontingen Garuda juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah penduduk jika mereka membutuhkan pelayanan kesehatan di luar waktu operasional medical camp. Berbagai pelayanan masyarakat seperti ini telah membuat peacekeepers Indonesia sangat dekat dengan masyarakat setempat.
Pasukan UNIFIL dibentuk PBB pada tahun 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Lebanon Selatan. Sejak tahun 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terdapat peningkatan jumlah personel pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan keikutan serta kontigen Garuda dari Indonesia.
Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL dengan jumlah total 1.290 personel. Adapun mandat dari pasukan UNIFIL antara lain memonitor gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, pemulihan keamanan dan menjaga perdamaian di Lebanon Selatan, membantu Pemerintah Lebanon menjalankan otoritasnya secara efektif di Lebanon Selatan, dan membantu penyaluran bantuan kemanusiaan dan proses kembalinya pengungsi secara aman.(dtc)