Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. Ketua DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumut H Umar Zunaidi Hasibuan meminta seluruh anggota DPD HPJI Sumut bekerja profesional. Anggota HPJI terdiri dari tenaga ahli jalan dan jembatan baik selaku pelaksana dan pengawas supaya menjalankan tugasnya sesuai keilmuan dan beretika.
Permintaan itu disampaikan Umar Zunaidi Hasibuan saat menutup acara Pembekalan/Pengujian Sertifikasi Ahli Teknik Jalan dan Ahli Teknik Jembatan HPJI Sumut Angkatan XX Tahun 2018, Sabtu (10/3/2018), di Antares Hotel, Medan. Pembekalan yang diikuti 30 orang enginering itu berlangsung sejak 5 - 10 Maret 2018.
Kepada peserta pembekalan, Umar Zunaidi Hasibuan yang juga Walikota Tebingtinggi ini mengatakan dunia konstruksi sedang berduka karena Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan moratorium proyek jalan atau tol layang. Pemberhentian sementara proyek tol layang itu karena adanya kecelakaan kerja di ruas tol Pauruan – Probolinggo, tol Pemalang – Batang, tol Bogor – Ciawi – Sukabumi dan pekerjaan perimeter selatan Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Umar Zunaidi Hasibuan terjadinya kecelakaan kerja tersebut karena pelaksana, pengawas tidak bekerja secara profesional. Sebab, katanya, saat berjalan proyek ada pengawas tidak berada di tempat misalnya main golf, duduk di warung kopi tapi tidak dekat atau jauh dari lokasi proyek.
Umar menyebutkan kecelakaan runtuhnya dinding penahan atau tembok underpass perimeter selatan Bandara Soekarno Hatta itu adalah kelalaian mendasar. Dinding runtuh, kata Umar Zunaidi Hasibuan yang pernah menjabat Kepala Dinas Jalan dan Jembatan Sumut itu karena tak ada angker tembok, dan saluran lobang air di dinding tembok.
Kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa tidak akan terjadi kata Umar kalau pelaksana dan pengawas bekerja secara profesional. Bekerja profesional menurut Umar Zunaidi Hasibuan harus bekerja sesuai keilmuan, melaksanakan pekerjaan tahap demi tahap atau tidak melompat tahapan dan juga harus beretika.
“Begitu juga dengan ambruknya bangunan saat pengecoran di ruas tol layang di Jakarta jangan hanya alasan mengejar target dan kelelahan. Jadi kepada seluruh peserta pembekalan yang akan menjadi pelaksana konstruksi dan pengawas agar profesional dengan menjalankan tahapan pembangunan, jangan karena alasan mengejar target jadi melompat tahapan yang sudah ditetapkan,” kata Umar.
Para anggota DPD HPJI Sumut diminta agar belajar dari kesalahan yang sudah terjadi. Kesalahan atau kelalaian saat melaksanakan pekerjaan konstruksi itu harus diperbaiki agar tidak dituntut dan akhirnya berujung pada kasus hukum.
“Saat melaksanakan pekerjaan baik sebagai pelaksana dan pengawas harus profesional, beretika dan yang terpenting mindset harus dirubah dari mencari materi, tapi harus mengejar prestasi yang membanggakan untuk ditinggalkan kepada generasi penerus,” kata Umar.
Umar mengatakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK) saat ini sedang mengejar pembangunan infrastruktur yang baik untuk mendukung sektor perdagangan, pertanian dan sektor lainnya. “Saat ini begitu pesat pembangunan, kita harus menjaga moment ini dengan menjaga atau meningkatkan kualitas pekerjaan,” pinta Umar Zunaidi.