Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setelah belasan tahun vakum, transplantasi kornea mata bakal dilakukan lagi di Sumut. Rencananya, pencangkokan kornea mata ini akan dilakukan di Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh Tujuh (RS M77) Medan.
"Dalam 10-15 tahun terakhir, di Medan belum pernah lagi melakukannya. Tapi memang jauh sebelum itu sudah pernah dilakukan lagi. Jadi cangkok mata ini sudah mati suri," ungkap dr Alie Solahuddin SpM (K) selaku supervisi atau pendamping dalam operasi tersebut kepada wartawan, Selasa (13/3/2018).
Alie menyebutkan, rencananya operasi itu akan dilakukan pada Sabtu (24/3/2018) oleh dr Emir El Newi SpM. Seharusnya operasi telah dilakukan pada Senin (12/3/2018), tetapi karena pasien dalam keadaan demam, operasinya terpaksa harus ditunda.
"Rencananya ada dua orang pasien yang melakukan operasi, satu dewasa dan satu anak-anak. Tapi yang sudah pasti, baru satu yakni pasien asal Tanjung Pura berusia 1,5 tahun," jelasnya.
Selama ini jelas Alie, di Medan sebetulnya banyak pasien yang membutuhkan cangkok kornea. Hanya, persoalannya, kata dia, pendonor sangat sulit didapatkan di Indonesia.
Untuk pendonor, sambung Alie, didapatkan dari Amerika Serikat. Sebab, undang undang di negara tersebut memperbolehkan untuk mengambil bola matanya apabila sudah meninggal tanpa harus memberitahukan kepada keluarga.
"Maksimal 6 jam setelah meninggal boleh diambil. Tapi untuk mendapatkan bola mata itu biayanya bisa mencapai Rp 15 juta hingga Rp 25 juta, tergantung dari masa expired-nya," ujarnya.
Sedangkan untuk kesembuhan, Alie menuturkan, pada orang dewasa persentase keberhasilannya bisa mencapai 80-90%. Sementara pada anak-anak berkisar antara 60-70%, karena pada anak-anak perawatan pasca operasi harus betul-betul bisa dilakukan dengan baik.
"Anak-anak kan lebih lasak. Sehingga harus betul-betul dirawat dengan baik, jangan sampai matanya terkucek," imbuhnya.
Selain itu, Alie menambahkan, pentingnya dilakukan cangkok kornea ini karena dalam tubuh manusia kornea merupakan organ yang tidak memiliki pembuluh darah dan salah satu organ yang paling bening. Karenanya bila mengalami kekeruhan, maka sinar atau bayangan tidak bisa masuk ke saraf mata,sehingga jalan keluarnya harus diganti, dengan cara cangkok kornea.
"Tapi selama ini cangkok kornea sudah mati suri. Harapannya dengan ini dapat merangsang dokter, dan juga supaya orang mau lagi melakukannya," pungkasnya.
Terpisah, Wakil Direktur RS M77 Ismail Nasution mengatakan, pencangkokan mata merupakan upaya RS M77 untuk mengembangkan cangkok kornea di Sumut.
"RS M77 perdana membuka tabir layanan ini. Sudah ada dua orang yang masuk daftar tunggu untuk dilakukan pencangkokan kornea. Pelayanan ini sangat jarang sekali, tetapi nilai kemanusiaannya juga tinggi," katanya.
Menurutnya, kornea mata yang akan dimasukkan ke mata pasien ini berasal dari Amerika. Sebab, di negara tersebut diperbolehkan mengambil kornea dari mata pasien yang sudah meninggal di RS.
"UU di sana memperbolehkannya. Biaya pengolahan, perawatan dan transportasi kornea membutuhkan sebesar Rp 25 juta, ini ditanggung oleh RS. Kita harapkan, masyarakat dengan gangguan kornea bisa kita layani," tukasnya.