Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Penggunaan lambang Muslimat NU pada kampanye pilgub Jatim dan dukungan para kiai terhadap cagub adalah dua hal yang berbeda. Ini adalah antara kelembagaan dan masing-masing pribadi.
Lambang Muslimat digunakan dalam kampanye Cagub Khofifah. Sementara Cagub Gus Ipul mendapat dukungan dari para kiai.
"Ini tentu berbeda. Kalau masalah Gus Ipul, dia mendapat dukungan dari pribadi para kiai," ujar Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah saat dihubungi detikcom di Surabaya, Rabu (14/3/2018).
Kiai Mutawakkil juga mengatakan dukungan kiai pada Gus Ipul tidak pernah memakai lambang NU untuk berkampanye. Karena hal ini merupakan dukungan secara pribadi. "Setiap pribadi kan bebas mau dukung siapa saja," tambah Mutawakkil.
Sementara, dukungan untuk Khofifah dari PW Muslimat Jatim berbeda. Kiai Mutawakkil menemukan adanya lambang Muslimat yang terpampang dalam spanduk untuk kampanye.
Menurutnya, sejak organisasi NU berdiri, semua kiai menolak untuk terlibat dalam politik praktis. Karena organisasi diharapkan menjadi netral dan bisa mengawal Pilkada dengan baik.
Dalam kesempatan sebelumnya, Kiai Mutawakkil pernah mengatakan bahwa NU merupakan organisasi keagamaan yang tidak bisa mencalonkan kadernya dalam pencalonan eksekutif maupun legislatif. Namun di Jatim peran kiai dan ulama sangat besar.
Saat ini kiai dan ulama Jatim menjatuhkan aspirasinya pada Saifullah Yusuf. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mendapat dukungan dari para kiai dan ulama. "Jadi bedakan, bukan Gus Ipul minta dukungan kiai, tapi Gus Ipul menerima perintah dari ulama kiai," kata Mutawakkil.(dtc)