Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Komisi A DPRD Sumut, Sarma Hutajulu menyesalkan tindakan Hidayati yang kompromi dengan perusahaan Aquafarm. Menurutnya tindakan itu sama saja dengan mengatasnamakan pemerintah Provinsi Sumut.
"Pemprovsu jangan mencederai upaya-upaya pendiri GKT selama ini yang berjuang untuk mewujudkan pengakuan Unesco dengan menolak kerjasama dengan perusahaan yang diindikasikan merusak lingkungan. Mengapa justru pemerintah provinsi yang tak menghargai upaya tersebut," katanya.
Sarma menekankan, jika Ibu Hidayati tidak peka dengan keluhan masyarakat sekitar Danau Toba dan juga tidak bisa bersinergi dengan pengurus GKT, maka sebaiknya beliau dicopot saja sebagai GM BP Geopark Kaldera Toba, katanya kepada Medanbisnisdaily.com, Kamis (15/3/2018).
Sejak bergulir pemberitaan mengenai dugaan BP GKT menerima bantuan dari Aquafarm, lewat GM BP GKT, Hidayati, sejumlah Manager Geosite yang berada di bawah kordinasinya telah menyatakan mundur dan akan mengembalikan mandat yang mereka terima kepada Gubsu.
Hal sama juga dilakukan Manager Pusat Informasi, Corry Paroma Pandjaitan. Kepada Medanbisnisdaily.com, Corry menyatakan akan memulangkan mandat yang ia terima itu kepada Gubsu, besok.
"Saya menyesali tindakan GM BP GKT, Hidayati yang kompromi dengan Aquafram. Itu adalah pengkhianatan, karena sebelumnya BP GKT sudah sepakat tidak akan kompromi dengan perusahaan-perusahaan yang terindikasi merusak Kawasan Danau Toba. Sebagai protes saya mengembalikan mandat yang telah diberikan kepada saya, besok ke Gubsu," tegas Corry.
Dengan pemberitaan ini saya juga mengklarifikasi bahwa keberadaan Pusat Informasi Geopark itu didukung oleh APBN melalui Badan Geologi dari Kementeriaan ESDM. Saya tidak tahu menahu tindakan yang dilakukan Hidayati itu. Karena itu saya nyatakan keluar dari BP GKT. Itu komitmen saya, tegas Corry.
Seperti diberitakan sebelumnya, GM BP GKT, Hidayati telah mengklarifikasi bahwa ia tidak menerima bantuan dari Aquafarm. Itu CSR mereka. "Saya tidak ada menerima uang," aku Hidayati.