Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut menjadi salah satu kandidat pengganti Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2019 dari Gerindra. Apa respons Anies?
Adalah Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa yang menyatakan Prabowo mempertimbangkan Anies menjadi salah satu kandidat capres. Meski dikatakan tak galau, Prabowo disebut berpotensi menjadi king maker, yang berarti tak maju sebagai calon.
Anies dimintai konfirmasi di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018). Eks Mendikbud ini baru saja mengikuti rapat paripurna pengesahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta.
Awalnya, Anies menjelaskan soal RPJMD kepada wartawan. Dia juga menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan pewarta seputar isu Jakarta, termasuk kemacetan parah di Matraman akibat rekayasa lalin dalam rangka uji coba underpass baru.
Kemudian di akhir wawancara, pewarta meminta tanggapannya soal pernyataan Desmond. "Gerindra sebut Pak Prabowo pertimbangkan nama Bapak?" kata wartawan kepada Anies.
Mendengar pertanyaan itu, Anies hanya menggelengkan kepala. Dia pun memilih langsung masuk ke lift untuk turun. Anies langsung beranjak untuk kembali ke Balai Kota DKI, yang berada satu kompleks dengan gedung DPRD.
Desmond sebelumnya mengatakan ada dua nama yang kemungkinan bakal disodorkan andai kata Prabowo tak mencalonkan diri sebagai capres. Selain Anies, satu nama yang disebut tengah dipertimbangkan Prabowo adalah eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Ya tokoh lain tergantung yang berkembang. Muncul hari ini Pak Gatot, ada Anies," terang Desmond di gedung DPR, Senayan, Jakarta, siang tadi.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menekankan Prabowo tidak ragu mencalonkan diri sebagai capres. Namun, menurut Desmond, Prabowo sedang menimbang aspirasi masyarakat, termasuk menjadi king maker.
"Tidak ada kegalauan itu bagi Pak Prabowo. Cuma kalau kita bicara bertarung atau tidak, ini kita harus melihat apakah Pak Prabowo maju atau memposisikan sebagai king maker," ucapnya. (dtc)