Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Penjualan mobil bekas tidak lagi sebagus dulu. Bahkan, penurunan penjualan mobil bekas sudah terjadi sejak akhir 2016.
Suwardi, penjual mobil bekas di Jalan Tritura, Medan, mengatakan, banyak faktor atau penyebab hingga akhirnya penjualan mobil bekas berkurang. "Munculnya transportasi online menjadi salah satu penyebabnya," katanya, Rabu (11/4/2018).
Munculnya aplikasi transportasi online seperti Grab dan Go Car, dia yakini ikut mengubah pola pikir masyarakat dari membeli mobil bekas menjadi mobil baru.
"Untuk mendaftar menjadi transportasi online, minimal mobil harus tahun 2012. Karenanya, banyak yang lebih memilih untuk membeli mobil baru," jelasnya.
Belum lagi, masing-masing merek mobil mengeluarkan mobil tipe terbaru. "Mitsubishi dengan X Pander-nya, ada Wulling, ada juga Datsun," ungkapnya.
Disebutkannya, uang muka yang ditawarkan oleh mobil baru seperti Daihatsu Sigra, Toyota Calya, Datsun Go Panca cukup murah berikasar Rp 20.000.000.
"Mobil bekas minimal uang muka 30%dari harga mobil. Sebagai contoh Toyota Avanza Veloz tahun 2014 harganya Rp170.000.000. Berarti minimal uang muka Rp 30.000.000. Sementara mobil Datsun hanya cukup membayar kisaran Rp 12.000.000," paparnya.
Hal senada disampaikan Udin, penjual mobil yang di kawasan Jalan Tritura. Ditempatnya ada dua unit mobil yang sejak dua tahun lalu belum laku terjual, yakni Nissan March 2011 dan Toyota Inova tahun 2010 jenis solar.
"Nissan itu dua tahun lalu mau dijual Rp105.000.000. Kini sudah diturunkan menjadi Rp 95.000.000 belum ada juga yang membeli. Begitu juga dengan mobil Inova, awalnya harga dipatok Rp 200.000.000. Meski harga sudah dikurangi Rp 5.000.000, mobil belum berhasil terjual," imbuhnya.
Terlalu lama mobil tersimpan, diakuinya akan menambah modal seperti biaya perawatan dan biaya pembayaran pajak.
"Inova 2010 itu pajaknya sekitar Rp 3.500.000 per tahun. Sudah hampir 2 tahun belum laku, pajak harus tetap diperpanjang, itu kendalanya," paparnya.