Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Uber baru saja meluncurkan Uber Lite, versi ringan dan irit dari aplikasi regulernya. Aplikasi Lite ini ditargetkan untuk pasar di negara berkembang dimana koneksi internet yang tersedia masih lambat dan pasar handset didominasi handset entry-level.
Pertama kali diluncurkan di India, aplikasi ini sepertinya merupakan upaya terakhir Uber untuk tetap relevan di kawasan Asia. Sebelumnya, Uber telah menjual bisnisnya di Cina dan Asia Tenggara kepada kompetitornya.
Uber sendiri hanya menaruh fitur-fitur yang esensial di aplikasi Litenya. Uber Lite hanya berukuran 5MB untuk diunduh, dibandingkan dengan aplikasi Uber reguler yang bisa mencapai 181,4 MB.
Uber pun memberi Lite desain yang lebih simpel untuk memaksimalkan efisiensi. Peta yang sebelumnya muncul saat aplikasi pertama kali dibuka kini menjadi opsional untuk menjaga aplikasi berjalan dengan mulus.
Uber Lite juga menggunakan posisi GPS pengguna untuk memperkirakan alamat yang dituju pengguna, sehingga pengguna tidak perlu banyak mengetik. Aplikasi ini juga menyimpan lokasi terpopuler di kota sehingga ketika pengguna offline maka tidak diperlukan koneksi internet untuk menggunakan Uber Lite.
Uber sendiri memandang India, yang memiliki populasi penduduk sebesar 1,3 miliar, sebagai salah satu pasar yang akan sangat berperan penting bagi perkembangan Uber ke depannya. "Jika anda melihat pasar, ini (India) merupakan salah satu pasar kami yang paling sehat dalam hal tingkat pertumbuhan," kata CEO Uber, Dara Khosrowshahi dalam wawancara dengan ETNow awal tahun ini, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (13/6).
"Ketika aku berpikir tentang Uber dan dimana posisi kita dalam 10 tahun dari sekarang, kesuksesan kami di India akan menjadi bagian penting dalam perkembangan perusahaan ini dan bagaimana kami melakukan inovasi dan dalam hal bagaimana posisi kami di ekosistem mobilitas global," sambungnya.
Namun, ucapan Khosrowshahi berbanding terbalik dengan isu yang beredar di bulan Maret bahwa Uber akan menjual bisnisnya di India kepada kompetitornya, Ola. Uber juga disarankan oleh pemegang sahamnya untuk lebih fokus kepada pasar di Barat.(dtn)