Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com -Bandung. Pada segmen kedua debat Cagub Jabar 2018, keempat pasangan calon mendapat pertanyaan terkait strategi untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat Jawa Barat.
Pasangan urut nomor empat Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapat giliran pertama. Mereka menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak tingkat pendidikan dan kesehatan warga Jawa Barat.
Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyatakan untuk meningkatkan kesehatan warga Jawa Barat pertama harus dibuat regulasi yang bisa mengatur jalannya pembangunan. Jangan sampai pembangunan merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarkat.
"Doktor juga harus hadir di desa-desa. Akses rumah sakit rujukan harus dibangun di semua wilayah, karena tidak mungkin saja hanya RSHS sebagai rumah sakit rujukan. Rumah sakit rujukan ini harus ada di empat wilayah," katanya saat debat Cagub Jabar pamungkas di Ballroom Sudirman, Jalan Sudirman, Bandung, Jumat (22/6/2018).
Sementara untuk pendidikan, kata Dedi, pihaknya akan mendorong orang-orang kaya untuk membantu orang tidak mampu agar semua anak Jabar bisa mengakses pendidikan. "Infak pendidikan untuk orang kaya maka masyarakat Jabar akan harmoni," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Cagub Jabar Ridwan Kamil menilai tidak perlu ada banyak rumah sakit yang dibangun untuk meningkatkan kesehatan masyarkat. Karena paling penting adalah menjaga kesehatan masyarakatnya.
"Jangan rumah sakit yang dibanyakin, tapi rumah sakit sedikit paling penting masyarakatnya sehat. Untuk itu pasangan RINDU punya komitmen gratiskan kesehatan dan pendidikan kepada yang berhak," ujarnya.
Sementara Cagub Jabar nomor dua Tb Hasanudin berjanji akan membebaskan biaya berobat gratis kepada satu juta warga miskin. Kemudian memaksimalkan keberadaan puskesmas agar pelayanan kesehatan warga dapat berjalan maksimal.
"Puksesmas ada 1.015 tapi baru beberapa saja yang melayani rawat inap. Kita akan bangun 500 Puskesmas yang mampu rawat inap. Kita juga akan melakukan penyebaran dokter. Dokter spesialis masuk daerah dengan diberi intensif," ujarnya. (dtc)