Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Sudah dua hari lebih buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, diburu. Beragam cara dilakukan. Petugas saat ini mencari cara lain untuk menangkap buaya itu.
"Besok kita gunakan cara lain ya kita nanti bikin rencana yang baru untuk penanganan ini," kata tim dari BKSDA Jakarta Bagian Perawatan Reptil dan Buaya, Nasum Usuf di lokasi, Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).
Buaya pertama kali terlihat warga pada Rabu (27/6) pukul 10.00 WIB. Kala itu perburuan dihentikan sementara pukul 15.00 WIB tadi.
Namun begitu, ada tim yang terus siaga 24 jam memantau dari darat. Tim akan langsung beraksi jika buaya muncul.
"Dipantau kalau ada tindakan segera secepatnya, ada tim yang menjaga, nonstop 24 jam," kata Kepala Seksi Wilayah 2 BKSDA DKI Jakarta Bambang Yudi di lokasi.
Salah satu kendala proses penangkapan buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, adalah air laut yang pasang. Jika laut pasang, debit air kali pun akan naik meski pintu air Grogol sudah dibendung.
"Kami sedang berpikir, apakah akan ditutup dengan karung pasir terus disedot airnya? Yah kita tunggu instruksi baru dari pimpinan kami. Ini juga baru rencana, apalagi biaya juga besar," ucapnya.
Bambang menyampaikan buaya sempat masuk jala pagi tadi. Tapi, jala itu diterobos hingga buaya lepas.
"Ada indikasi dia memutar sampai ke dalam lumpur. Ternyata dia lari, kita susur dia kemana, disusur sampai dekat tol," tuturnya.
Penyusuran juga belum membuahkan hasil. Umpan ayam yang dipasang tidak berhasil memancing buaya keluar.
"Kita upayakan untuk beri makan dengan ikan tongkol, soalnya ayamnya sudah nggak dimakan," ujarnya.
Banyaknya warga berkumpul di lokasi juga menjadi kendala. Sebab, buaya menjadi susah untuk keluar.
"Masyarakat terlalu penuh buayanya jadi stres, kasih makan pancing pakai ayam tidak mau. Pertama mau dilemparin batu jadi stres," pungkasnya. (dtc)