Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) mengungguli Prabowo Subianto. PPP menyebut survei itu sekaligus membuktikan tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi.
"Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan publik kepada Jokowi cukup tinggi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Kamis (19/7/2018).
Baidowi atau Awiek menyebut prediksi elektabilitas Jokowi itu belum seberapa. Dia menduga masih banyak yang belum menentukan pilihan.
"Apalagi jika melihat masih ada warga yang belum tentukan pilihan cukup tinggi. Ini menjadi modal kuat bagi koalisi untuk memenangkan Jokowi," ujar Awiek.
Dia pun yakin elektabilitas Jokowi akan meningkat ketika peta pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019 kian mengerucut. Ke depan, Awiek menyebut PPP akan mempertahankan performa partai agar persepsi Jokowi stabil.
"Tentu saja ketika nanti pilihan nama semakin mengerucut maka angka elektabilitas bakal berubah dan elektabilitas Jokowi juga akan meningkat. Ke depan kami akan terus mempertahankan performa agar persepsi publik tetap tinggi terhadap Jokowi," tutur dia.
Hasil survei LIPI menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) Joko Widodo (Jokowi) jauh lebih unggul dibanding Prabowo Subianto.
"Pilihan capres lewat pertanyaan terbuka/top of mind, Jokowi 46 persen, Prabowo Subianto 17 persen," kata peneliti senior Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI Wawan Ichwanuddin dalam paparan hasil survei di Hotel Century Park, Jakarta, hari ini.
Dari pertanyaan terbuka/top of mind, Gatot Nurmantyo dipilih 1 persen responden. Sebanyak 32 persen responden tidak menjawab dan 5 persen responden menyebutkan nama lain.
Survei LIPI melibatkan 2.100 responden, dengan perkiraan margin of error (MoE) sebesar +/- 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh enumerator yang telah dilatih dengan instrumen kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada 19 April-5 Mei 2018. (dtc)