Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pekanbaru - Masyarakat Pekanbaru geger mencium aroma busuk dari pagi hingga siang hari. Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK) Riau membentuk tim untuk melakukan penelitian.
Sejak pagi buta, Rabu (25/7/2018), hingga pukul 10.00 WIB, Pekanbaru terus diguyur hujan. Sekitar pukul 07.00 hingga siang hari, tercium aroma busuk. Udara di Pekanbaru seakan tercemar dari bau limbah.
"Baunya menyengat sekali. Sejak pagi hingga siang tak hilang baunya," kata Darman, warga Rumbai, Pekanbaru, kepada detikcom.
Darman menyebutkan tidak hanya dirinya yang merasakan bau tak sedap itu. Warga lain juga merasakan yang sama.
"Saya kira kami saja yang tinggal di Rumbai mencium udara busuk ini. Ternyata kawan-kawan yang berada di tempat lain merasakan yang sama dan ramai di grup WA," kata Darman.
Pengakuan yang sama disampaikan Waldi, warga Kec Tenayan Raya. Dia bersama warga di sekitar rumahnya juga merasakan bau tak sedap.
"Baunya sangat tajam. Selama ini kadang muncul bau itu, tapi tak setajam hari ini. Atau karena pengaruh hujan sehingga limbah ini aromanya sangat menyengat," kata Waldi.
Sementara itu, Kadis LHK Riau Ervin Rizaldi membenarkan adanya pencemaran udara tersebut.
"Kita belum bisa pastikan berasal dari mana bau tak sedap ini. Tapi aroma itu bukan karena hujan, sebab selama ini hujan pagi hari tidak ada bau seperti hari ini," kata Ervin.
Ervin menduga ada kemungkinan aroma tak sedap ini berasal dari limbah. Namun dia sendiri belum bisa memastikan dari limbah mana aroma itu muncul.
"Saya tidak bisa memastikan dari limbah mana. Kan pabrik banyak di sini (Riau), ada pabrik karet, pabrik kertas, pabrik sawit," kata Ervin.
Untuk mengetahui penyebab udara di Pekanbaru tercemar itu, menurut Ervin, hari ini pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan penelitian.
"Kita akan melakukan penelitian terlebih dahulu untuk mengetahui penyebabnya. Nanti hasil penelitian udara ini akan kita ke labor, apa lagi kita sendiri tidak punya labor, sehingga harus bayar. Kapan waktunya selesai, saya tidak bisa pastikan. Tapi masalah ini tetap akan kita teliti," kata Ervin.
dtc