Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Panitia pertandingan sepak bola Bupati Cup Tobasa 2018 menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Toba Samosir (Tobasa) atas kerusuhan yang terjadi dalam pertandingan final antara Kecamatan Laguboti dan Kecamatan Ajibata, di Lapangan Sisingamangaraja, Balige, Minggu (5/8/2018). Pertandingan pun terpaksa dihentikan guna menghindari kerusuhan berlanjut.
“Kami sampaikan permohonan maaf kami ini, di mana pertandingan final antara Kecamatan Ajibata dan Kecamatan Laguboti tidak dapat berlanjut sebagaimana telah diagendakan. Karena sesuatu hal dan terpenting adalah perdamaian maka kami sampaikan sebagi juara dalam pertandingan adalah bersama,” ujar ketua panitia, Risdon Sihotang.
Dia mengatakan, keputusan itu sudah atas petunjuk Bupati Tobasa, Darwin Siagian yang juga hadir didampingi Wabup Hulman Sitorus serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh olah raga Binahar Napitupulu.
“Kita sangat menyayangkan peristiwa ini. Ke depan akan kita perbaiki sistim dan manajemennya. Sebab kegiatan Bupati Cup ini akan digulir setiap tahun,” ujarnya mengoreksi bahwa dirinya bukan ketua PSSI Tobasa, tetapi Ketua Panitia Bupati Cup Tobasa 2018.
Sekretaris Panitia Bupati Cup Tobasa 2018, Jeck Pardede, menambahkan, keputusan itu memang pahit sehingga pertandingan antara Kecamatan Ajibata dan Laguboti tidak dapat dinikmati penonton secara keseluruhan. Pihaknya akan melakukan sharing sesama pengurus demi perbaikan ke depan.
Permohnan maaaf juga disampaikan Bupati Darwin Siagian. “Kita tidak mau rusuh dan ribut. Lebih baik kita ambil keputusan bahwa pemenangnya dua-duanya,” katanya.
Kerusuhan dipicu protes suporter atas ketidaktegasan wasit, Partukoan Siahaan dalam memimpin pertandingan. Para suporter masuk ke lapangan.