Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Lombok Utara - Ratusan pengungsi korban gempa di Lombok Utara membutuhkan bantuan. Warga bertahan di tenda darurat dengan bahan makanan seadanya.
Pantauan detikcom di Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Senin (6/8/2018) malam, warga mendirikan tenda darurat di lapangan samping Pasar Bayan. Tenda tersebut didirikan menggunakan terpal dan tiang bambu.
"Di sini ada 200-an warga yang mengungsi. Dari tadi malam setelah gempa kita langsung mengungsi di sini," kata salah seorang warga, Afifudin, saat ditemui di lokasi.
Di pengungsian, warga bertahan dengan penerangan dari genset milik warga. Sejak sore, bahan makanan yang dikumpulkan warga mulai menipis.
"Belum ada bantuan sama sekali. Kita cuma ada nasi sama mi, itu pun tinggal sedikit. Untuk besok, kita tidak punya apa-apa," ujarnya.
Pengungsi di lokasi ini juga butuh air bersih dan obat-obatan. Beberapa anak-anak di pengungsian mulai terserang penyakit.
"Kita juga butuh obat-obatan. Anak-anak di sini juga banyak yang demam," kata pengungsi lainnya, Rohan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Lombok mencapai 98 orang. Sebanyak 236 orang mengalami luka-luka. Ribuan rumah rusak akibat gempa 7 SR.
"Lombok Utara memang paling parah. Beberapa tempat terisolasi. Tim SAR belum bisa melakukan evakuasi korban dan desa-desa belum dapat dijangkau," papar Sutopo.
Desa yang sulit terjangkau berada di bukit-bukit dengan kondisi jalan yang rusak. "Masyarakat terdampak juga banyak sehingga bantuan logistik di Lombok Utara belum dapat menjangkau semuanya," sebutnya. dtc